POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Gebrakan Mas Tamam untuk Produk WUB dan UMKM di Pamekasan (1)

POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Produk yang dihasilkan dari para wirausaha baru (Wub) binaan Pemkab Pamekasan kini mulai merambah hingga Pulau Kalimantan.

Kabar tersebut bersamaan dengan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sudah mulai merambah hingga mancanegara. Seperti, Rengginang yang diminati Arab Saudi, olahan rumput laut dan produk olahan perikanan kebanyakan ke Jepang dan Singapura.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan, kualitas produk UMKM di Pamekasan sudah bisa bersaing dengan produk dari kabupaten lain di Pamekasan. Hal itu tak terlepas dari pola pemasaran yang sudah dilakukan. Produk olahan yang tembus pasar internasional ini pola pemasarannya tidak hanya offline, tetapi juga melalui daring dengan memanfaatkan sejumlah jenis aplikasi pemasaran.

“Belum lagi batik loh, yang kemarin sempat dijadikan souvenir di acara Miss Universe,” terang Mas Tamam, sapaan akrabnya.

Bagi Mas Tamam, beberapa produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM lokal saat ini harus dicarikan pola pemasaran yang lebih baik. Pasalnya, beberapa pelaku UMKM masih menempuh cara manual hingga belum banyak calon pembeli yang mengenali. Untuk itu, Pemkab Pamekasan bakal mengupayakan digitalisasi pemasaran dan memanfaatkan semaksimal mungkin sarana media yang telah tersedia, yakni media sosial (medsos).

“Pemkab terus mendorong, agar masyarakat bisa bermedia sosial, akan tetapi bernilai ekonomi. Jadi, media sosial itu, hendaknya dijadikan sarana untuk mendukung usaha yang mereka lakukan,” kata Mas Tamam.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan harus mendampingi secara intensif, seperti Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Pananaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP Naker), serta Bagian Perekonomian Pemkab Pamekasan.

Selain produk UMKM, dia juga juga menyebut jika sepatu batik, yang merupakan produk WUB di Pamekasan mulai menjajal pangsa pasar di Kalimantan. Produk milik UD. Rajjha Makmur Sentosa yang terletak di kampung sepatu Desa Pesanggar, Kecamatan Pegantenan itu kini mulai dikenal hingga luar daerah.

“Tidak hanya terjual ke daerah lain, bahkan sudah tembus ke pasar di Pulau Kalimantan,” ujar Mas Tamam.

WUB merupakan program prioritas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam di bidang ekonomi. Program itu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengikuti pelatihan sesuai yang diinginkan, setelah pelatihan selesai Pemkab Pamekasan juga memberikan bantuan modal dengan bunga nol persen.

“Kemarin kami sempat mengirim (menjual, red) ke daerah Kalimantan. Alhamdulillah sudah banyak produksinya, tapi kami tidak bisa menghitung jumlahnya berapa,” ujar perajin sepatu sekaligus Menejer UD. Rajjha Makmur Sentosa, Bahrul, Jum’at (3/9/2021).

Dirinya mengikuti pelatihan pembuatan sepatu pada tahun 2019 ke daerah Mojokerto berkat fasilitasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan. Hasil dari pelatihan itu membuat dirinya bisa menjalankan usahanya.

“Saya sampaikan terimakasih kepada Bapak Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam. Dan kami juga sampaikan terimakasih kepada Bank Madiri yang telah memberikan bantuan alat kepada kami,” ungkapnya.

WUB merupakan program prioritas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam di bidang ekonomi. Program itu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengikuti pelatihan sesuai yang diinginkan, setelah pelatihan selesai Pemkab Pamekasan juga memberikan bantuan modal dengan bunga nol persen.

Diantara para pelaku WUB di Pamekasan saat ini sudah banyak yang memiliki beragam usaha, mulai dari Tas, Sepatu Batik, Songkok, serta beberapa produk lainnya. Mas Tamam berharap para wirausaha itu bisa menularkan semangat entrepreneur kepada para warga lain.

“Kalau dulu kita suka sepatu, tas dan beberapa barang lainnya di luar daerah, maka kini saatnya kita membuat orang luar membeli barang barang asli buatan pamekasan,” tutup Mas Tamam. (Hasibuddin/551)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer