POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Ini Pengakuan Tersangka Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Klampis

POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Sempat batal digelar hingga dua kali, rekonstruksi kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan tersangka MS (44) dan korban NS (24) akhirnya berhasil digelar di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Desa Bragang, Kecamatan Klampis, Sabtu (16/10/2020).

Rekonstruksi tersebut untuk melengkapi berkas penyidikan Satreskrim Polres Bangkalan yang sempat ditolak oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan.

Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Agus Soebarnapraja menjelaskan, rekonstruksi digelar sekitar pukul 11.00 WIB dengan dihadiri Bareskrim, korban, tersangka dan penasehat hukum tersangka.

“Rekontruksi terlaksana dengan baik tanpa ada kendala apapun,” jelasnya.

Sementara itu tersangka, MS saat dimintai keterangan memaparkan perihal kronologi yang sebenarnya. Mulai dari kejadian hingga pelaporan dirinya.

“Sejak saya dituduh melakukan pelecehan seksual dan dilaporkan ke Polsek Klampis, baru kali ini saya berbicara di depan publik tentang kebenaran yang selama ini diputar balikkan oleh NS di media,” paparnya.

Dia mengaku kenal dengan NS. Bahkan, sudah beberapa kali NS datang ke lembaga tempatnya mengajar dengan berbagai alasan.

“Pertama, mau belajar pembuatan soal CBT, lalu saya pertemukan NS dengan staf guru yang memang ahli soal CBT. Kedua, numpang ngeprin dokumen, lalu saya pertemukan dengan petugas bagian tata usaha di kantor saya. Ketiga kalinya NS datang dengan alasan meminjam router, saya pertemukan dengan bagian sarpras,” ujar MS.

Menurutnya ketika NS datang ke kantornya, MS mengaku selalu dipertemukan dengan staf yang memang dibutuhkan. Setelah itu ditinggal karena kesibukan MS yang juga padat.

Selanjutnya pertemuan MS dengan NS, dikarenakan NS mau konsultasi tentang kepala sekolahnya yang baru ditempat NS mengajar yang dianggapnya semena-mena. Akhirnya karena alasan tersebut MS mau menemui NS.

“Selaku teman yang baik, saya berusaha dapat mendengarkan masalahnya barangkali saya bisa memberikan solusi,untuk itu saya mengiakan saja NS yang mau menemui saya, walau belum menentukan waktu untuk bertemu,” tuturnya.

Tak hanya itu, MS mengaku sempat marah kepada NS pada pertemuan yang terakhir tepatnya di shofa kantornya disebabkan perlakuan NS yang bertindak seakan dirinya orang jahat.

“Kamu ini maunya apa, saya tersinggung dengan sikapmu yang melecehkan saya,” ujarnya.

Di luar ruangan, lanjut MS, ada TU yang diajak oleh MS untuk masuk menemui NS. Namun tidak jadi masuk karena melihat saya sedang emosi ke NS.

Tak lama setelah itu NS keluar, namun dalam kondisi biasa tidak menangi seperti pengakuan NS ke awak media.

“Saat kejadian itu ada dua orang yang melihat dari kaca jendela. Satu pekerja bangunan dan satunya lagi tukang kebun yang sedang bekerja,” pungkasnya.

Sedangkan NS selaku korban menyampaikan bahwa rekontruksi yang dilakukan olehnya sudah sesuai dengan apa yang telah dilaporkan.

“Saya melakukan sesuai dengan apa yang saya laporkan diawal. Tapi pas pelaksanaan tata ruang berubah, seperti meja dan kursi berubah,” ujar NS usai rekontruksi. (Fathur)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer