Walau tak lama menjabat sebagai Presiden ke-4 di Indonesia, Gus Dur disebut mempunyai jasa besar yang hingga saat ini masih terasa. Apa saja?
Setiap presiden pasti mempunyai peninggalan masing-masing. Beberapa peninggalan mungkin akan ditelan waktu dan hilang ditelan zaman.
Namun berbeda dengan K. H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Sosok Presiden ke-4 Indonesia ini mempunyai beberapa jasa besar yang pengaruhnya terasa hingga sekarang.
Hal inilah yang membuatnya terus dikenang dan mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia.
1. Menjadikan Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur
Jasa Gus Dur pertama adalah menjadikan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional dan membuat masyarakat Tionghoa di Indonesia bebas untuk merayakannya.
Padahal pada masa orde baru, pemerintah melarang perayaan Tahun Baru Imlek di tempat-tempat umum.
Hal ini bisa terjadi setelah sang presiden ke-4 memutuskan untuk mencabut Instruksi Presiden No. 14 tahun 1967.
Kemudian Gus Dur mengeluarkan Keputusan Presiden No. 6 Tahun 2000.
Maka tidak mengherankan, jika sosok K. H. Abdurrahman Wahid sering dijuluki sebagai Bapak Tionghoa Indonesia karena jasanya yang satu ini.
2. Mengakui Agama Kong Hu Cu di Indonesia
Agama Kong Hu Cu sejatinya sudah ada sejak ratusan tahun di Indonesia. Namun, pada era pemerintahan Gus Dur lah masyarakat yang menganut agama Kong Hu Cu boleh secara terbuka untuk menjalankan ibadah mereka.
Dengan demikian, Kong Hu Cu pun diakui secara sah oleh negara, menjadi salah satu agama resmi di Indonesia.
3. Mendamaikan Hubungan Islam dengan Pancasila
Menurut mantan Menteri Agama Islam, Lukman Hakim Saifuddin, Gus Dur mampu mendamaikan hubungan Islam dengan Pancasila.
“Jadi Gus Dur mampu memadukan umat Islam untuk bisa menerima pancasila tanpa ada setetes pun darah yang tumpah,” ujar Lukman, pada tahun 2015 silam.
4. Menaikan Gaji PNS hingga 125 Persen
Mengutip dari berbagai sumber, Gus Dur mempunyai banyak langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Salah satunya adalah menaikan gaji PNS yang pada masa ia menjabat terbilang rendah.
Tak main-main, gaji PNS pada kepemimpinan sang presiden naik dua kali lipat hingga 125 persen!
5. Presiden yang Pro Buruh
Menurut berbagai laporan media, Gus Dur disebut sebagai presiden yang pro buruh.
Ada banyak sekali catatan yang menyebut jika sang mantan presiden sering membela kaum buruh.
Salah satunya dengan mengeluarkan SK Menteri Tenaga Kerja (Kepmenaker) Nomor 150/2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penetapan Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, dan Ganti Kerugian di Perusahaan.