POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Pamekasan menegaskan akan tetap satu barisan bersama Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua DPC Demokrat Pamekasan, Hermanto, mengaku belum pernah dihubungi pihak manapun terkait rencana kongres luar biasa sebagai jalan untuk mendongkel kepemimpinan AHY. Ia bersama seluruh kader demokrat di Pamekasan tetap solid mendukung AHY sebagai ketua umum.
Pernyataan Herman sekaligus menepis isu jika beberapa DPC dan DPD Demokrat menerima sejumlah uang untuk melakukan kudeta. Ia bahkan memastikan jika di Jawa Timur juga tetap satu gerbong pada AHY.
“Tetap satu gerbong, kita bahkan sudah mengirim surat kalau DPC Demokrat Pamekasan 100 persen tetap AHY,” tegasnya.
Menurut Herman, maraknya isu kudeta yang berkembang di media justru menjadikan setiap Kader Demokrat menunjukkan loyalitas kepada AHY, sekaligus menjadi pelecut untuk membesarkan partai berlogo bintang mercy itu. Selain itu, Ia yakin hal ini bagian dari ujian untuk membuat partai semakin besar
“ini bagian dari ujian, kami yakin Mas AHY akan bisa melewatinya,” ujar Herman.
Indonesi
“Kami dukung langkah DPP untuk menjatuhkan sanksi jika nanti ada oknum kader yang terbukti terlibat dalam gerakan itu,” sambung pria yang juga Wakil Ketua DPRD Pamekasan itu.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dalam konferensi pers yang disiarkan melakui kanal YouTube Agus Yudhoyono, Senin (1/2/2021) siang, menyebut ada lima terduga aktor di balik upaya makar kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat. Bahkan disebutnya bahwa terdapat pejabat di lingkungan Pemerintahan ikut dalam upaya ‘kudeta’ tersebut.
Konferensi pers di Taman Politik Wisma Proklamasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Senin, 1 Februari 2021 lalu. Pada konferensi pers ini juga dihadiri secara virtual oleh para Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat di 34 Provinsi di Indonesia.
Tanpa menyebutkan identitas, AHY mengungkapkan lima aktor yang terlibat soal gerakan kudeta. Mulai dari kader Demokrat aktif, Mantan kader Partai Demokrat yang diberhentikan sembilan yang tahun lalu secara tidak hormat akibat tindak pidana korupsi, Mantan kader Partai Demokrat yang keluar 3 tahun yang lalu, Mantan kader Partai Demokrat yang keluar 6 tahun yang lalu, dan Oknum Petinggi Pemerintah. (Hasibuddin)