POJOKSURAMADU.COM – Pamekasan – Saat beberapa orang berbondong-bondong mencari pekerjaan dengan menjadi Pegawai Negeri Sipil, Arif Rahmansyah (35) sempat memiliki niat pensiun dini dan fokus di dunia bisnis. Ia sempat merasa jika menjadi ASN bukan passion yang Ia inginkan. Meski begitu, niat itu urung setelah Ia ditegur oleh sang Ibunda.
Pria yang tinggal di Jalan Pintu Gerbang Gang IVA No 2, Kelurahan Bugih Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan itu, saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Pamekasan. Ia dikenal luas di berbagai kalangan mulai dari pejabat, pebisnis, dan masyarakat. Tak terkecuali, bagi kalangan insan pers yang bertugas di Bumi Gerbang Salam. Prinsip kokoh mengenal dan berteman baik dengan siapapun sudah ia tanam sejak kecil.
Kesibukan di dunia bisnis tak menghalangi kewajiban utamanya sebagai Apatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan. Bagi Arif, jabatan ASN itu tempat mengabdi, sementara urusan mencari uang dan nafkah melalui dunia bisnis yang sudah digagasnya sejak berkeluarga. Ia melihat bisnis sebagai energi untuk melihat peluang dan risiko secara adil
“Bisnis itu asyik dan menyenangkan, ada beragam tantangan yang saya dapatkan. Karena semakin besar bisnis yang kita kembangkan, semakin besar pula risikonya,” terang Arif.
Arif menyebut jika ada 11 pintu rejeki. 9 diantaranya, didapat dari cara berdagang, sedang 2 pintu lainya bisa saja lewat bekerja di perusahaan swasta atau menjadi seorang ASN. Usai dinyatakan lulus di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada 2008, Ia langsung menjadi ajudan dari Wakil Bupati Pamekasan, Kadarisman Sastrodiwirjo (2008-2013). dari sosok Kadarisman, Arif belajar banyak hal mulai dari kedisiplinan hingga bagaimana memiliki pola komunikasi yang baik kepada siapapun.
“Saya banyak berguru pada beliau, bahkan sampai saat ini,” terang Arif.
Beberapa bisnis yang pernah Ia tekuni diantaranya, jual gambar, jual komik karya sendiri, jual sepatu, jual kaos distro, pengadaan toga dan sepatu sewaktu menempuh studi di IPDN, produksi lampu spiral, bisnis laundry, jual kaos PMU & aksesori dan beberapa usaha lainnya.
“Untuk saat ini, saya fokus di usaha jamu dengan cita-cita jadi pabrik Jamu Tradisional Madura paling maju, kemudian bisnis property, dan bisnis skincare,” terangnya.
Bagi Arif menjadi pengusaha bukanlah halangan untuk tetap mengabdi sebagai ASN. Ia mengaku harus pandai membagi waktu antara bisnis yang digagasnya dengan tugas utamanya sebagainya seorang pegawai negeri.
“Yang penting mampu mengatur waktu, saya yakin bisnis akan tetap jalan dan kewajiban saya sebagai ASN tak akan dikorbankan,” tutupnya