kerja Sama

Kirim Tulisan

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

Wisata

Pendidikan

Bisnis

Keislaman

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Biografi RKH Fuad Amin Imron

Biografi RKH Fuad Amin Imron tidak bisa dilepaskan dari sejarah politik dan sosial-kultural Madura, khususnya Bangkalan. Lahir di Kabupaten Bangkalan, Madura, pada 1 September 1948, beliau dikenal luas sebagai “Ra Fuad” di kalangan masyarakat Madura. Berangkat dari keluarga terpandang, kiai kelahiran Bangkalan ini banyak meninggalkan jejak penting di dunia politik dan pendidikan Islam.

Keturunan Kiai Terhormat dan Pendidikan Keagamaan

Dalam Biografi RKH Fuad Amin Imron, disebutkan bahwa beliau merupakan keturunan langsung dari Syaikhona Kholil—Tokoh Pendiri NU di Madura. Latar keluarganya mencakup pengaruh kiai, priayi, dan blater, menjadikan beliau figur yang diakui lintas kelas sosial.

Karier Politik: Dari PPP ke PKB hingga Gerindra

Sejak tahun 1990, beliau aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menggantikan ayahnya sebagai Ketua DPC PPP Bangkalan. Setelah era reformasi, beliau bergabung ke PKB dan kemudian menjadi Ketua Dewan Syuro PKB Jawa Timur. Biografi RKH Fuad Amin Imron juga mencatat peran pentingnya sebagai anggota DPR/MPR mewakili jalur PKB.

Tak hanya itu, setelah dua periode menjadi Bupati Bangkalan (2003–2013), beliau kemudian pindah ke Partai Gerindra dan terpilih sebagai Ketua DPRD Bangkalan 2014–2019. Biografi RKH Fuad Amin Imron menunjukkan bahwa ia sempat memegang kursi tertinggi DPRD yang sebelumnya diemban oleh putranya sendiri, Makmun Ibnu Fuad atau “Ra Momon”.

Dua Periode Menjabat Bupati Bangkalan

Sebagai protagonis utama dalam Biografi RKH Fuad Amin Imron, Ra Fuad memimpin Bangkalan selama dua periode penuh: 2003–2008 dan 2008–2013. Kekuatan politiknya berasal dari perpaduan pengaruh keagamaan dan sosial budaya lokal yang memadukan elemen kiai dan blater.

Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, beliau adalah sosok terhormat dan “cicit dari pendiri NU Syaikhona Kholil”, yang menjadi simbol ketaatan masyarakat NU terhadap keluarga beliau.

Sosok “Kiai Blater Terpilih”

Dalam karya Abdur Rozaki, Menabur Kharisma Menuai Kuasa (2004), serta buku Mencari Madura (2013) oleh Latief Wiyata, disebutkan tentang pengaruh blater dalam budaya desa. Figur seperti Ra Fuad dianggap sebagai “kiai blater terpilih”: seseorang yang mampu menembus tradisi sosial Madura secara luas. Biografi RKH Fuad Amin Imron menggambarkan bahwa kombinasi status agama dan budaya menjadikannya tokoh sangat dominan di Bangkalan.

Warisan Politik yang Berlanjut

Dalam Biografi RKH Fuad Amin Imron, tercatat bahwa setelah masa jabatan bupati berakhir, beliau tetap berperan penting dalam politik lokal melalui Gerindra. Ia mendukung penuh pasangan Prabowo–Hatta di Pilpres 2014, sementara Madura tetap setia mendukung tokoh Prabowo. Meskipun tidak memenangkan kursi presiden, pengaruh Ra Fuad terbukti tetap kuat.

Kesimpulan

Biografi RKH Fuad Amin Imron menggambarkan perjalanan seorang tokoh ulama-politikus yang membangun kekuatan dari akar sosial Madura. Dari keturunan kiai dan blater, ia menapaki jalur politik di PPP, PKB, hingga Gerindra, menjadikan dirinya simbol pengaruh dan stabilitas di Bangkalan. Sosoknya menjadi contoh konvergensi politik Islam, budaya Madura, dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postigan Populer

spot_img