Semua proses ta’aruf tidak selalu bisa berjalan dengan lancar, adapun proses ta’aruf yang tidak berhasil hingga ke jenjang pernikahan. Alasan banyak orang lebih memilih melakukan ta’aruf dari pada pacaran yaitu karena ta’aruf adalah ajaran dari Islam.
Ta’aruf juga bukan berarti kamu dijodohkan dengan calon pasangan pilihan orang tua. Namun kamu juga memiliki peran untuk menolak jika tidak sesuai dengan kriteria kamu. Islam memiliki dasar hukum dijodohkan dan cara menolak ta’aruf yang benar.
Ta’aruf merupakan pengenalan diri yang dilakukan oleh pasangan calon laki-laki dan perempuan dengan tujuan ke jenjang pernikahan.
Istilah mudahnya, ta’aruf merupakan interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang memiliki maksud dan tujuan tertentu.
Rangkaian proses ta’aruf akan dilaksanakan sesuai ajaran agama Islam. Dalam proses ta’aruf juga memiliki tugas dan kewajiban sebanyak-banyaknya antara satu sama lain dengan informasi satu sama lain.
Apabila kedua pasangan telah memantapkan diri dan yakin untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Maka yang selanjutnya merupakan menetapkan waktu pelaksanaan khitbah atau lamaran.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al-Hujurat ayat 13, yaitu :
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya:
“Wahai manusia! sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”
Namun, berdasarkan beberapa pengalaman beberapa pelaku ta’aruf ada pula yang melaksanakan ta’aruf tapi sayangnya tidak berjalan lancar. Ta’aruf yang gagal biasanya disebabkan oleh beberapa faktor alasan yang kuat dan mendasar.
7 Hal yang Membuat Ta’aruf Tidak Berhasil
Dalam melaksanakan ta’aruf, harus serius dan diiringi dengan doa untuk meminta petunjuk Allah SWT agar diberikan yang terbaik.
Adanya proses kegagalan dalam ta’aruf jangan sampai membuat kamu berkecil hati. Hal tersebut mungkin terjadi karena kamu masih memerlukan waktu untuk memantapkan hati dan pikiran.
Pertanyaan Temperamen yang Tidak Detail
Temperamen merupakan salah satu keadaan yang memang harus dimengerti untuk pasangan. Temperamen atau emosi adalah hal yang sensitif, ada berbagai tipe orang jika dilihat dari tipe temperamen. Ada kala nya seseorang memiliki tingkat temperamen yang sangat tinggi, yang artinya seseorang tersebut memiliki emosi yang tinggi.
Pasangan yang memiliki temperamen tinggi memang cukup menyusahkan dan dapat membuat tekanan batin. Hidup yang dijalani dengan tekanan di dalamnya bisa menimbulkan masalah stress.
Oleh karena itu, kamu perlu berdoa kepada Allah SWT akan dipertemukan dengan pasangan yang memiliki sifat baik dan sesuai dengan yang kamu inginkan.
Asal Usul Keluarga yang Tidak Jelas
Keluarga menjadi faktor selanjutnya yang perlu dipertimbangkan ketika ingin melangsungkan pernikahan. Kamu perlu menggaris bawahi mengenai asal-usul keluarga dari pasangan. Asal usul ini bisa menjadi faktor kesuksesan kamu dalam melangsungkan ta’aruf atau tidak.
Restu dari calon mertua juga sangat penting, jangan sampai ternyata kedua keluarga pernah memiliki masalah yang tidak terselesaikan. Pahami cara mengambil hati mertua.
Sehingga akan mempengaruhi kehidupan kamu setelah menikah nantinya. Apabila calon pasangan tidak memiliki asal-usul keluarga yang jelas maka perlu kamu pertimbangkan.
Terlalu Buru-Buru
Dalam melangsungkan proses ta’aruf, memang memiliki beberapa proses yang perlu dilewati. Ada banyak pertimbangan yang perlu kamu pikirkan matang-matang ketika melangsungkan ta’aruf.
Setiap bagian CV ta’aruf yang diberikan oleh calon pasangan harus selalu diperjelas. Kamu tidak bisa memaksakan perantara atau keluarga untuk mempercepat proses. Hal ini juga bisa memberikan waktu kamu untuk bisa membuat pilihan dengan lebih bijak.
Proses yang Berlangsung Lama
Ta’aruf yang dilaksanakan berbulan-bulan bahkan bisa sampai bertahun-tahun bisa membuat masing-masing calon pasangan menjadi tidak yakin. Jika proses yang dilangsungkan terlalu lama dan berbelit-belit, maka akan menimbulkan rasa bosan dan melelahkan.
Proses ta’aruf memang telah ditetapkan dalam Islam, dengan tahapan yang jelas dan tidak boleh berlama-lama antara waktu taaruf dengan pelaksanaan akad sebagai salah satu syarat akad nikah.
Baca juga : Apa Hukumnya Pindah Agama Karena Menikah?
Ekspektasi Berlebihan
Sebelum memulai proses ta’aruf, kamu memang tidak boleh menaruh ekspektasi yang berlebihan terhadap calon pasangan. Tetapkan saja standar pasangan yang kamu inginkan secara umum.
Di dalam proses ta’aruf, pada proses pengenalan, perlahan kamu akan mengetahui bagaimana kepribadian, latar belakang, dan kualitas diri dari calon pasangan kamu.
Apabila terlalu berekspektasi secara berlebihan, maka ditakutkan akan tidak memenuhi ekspektasi yang kamu miliki.
Sebagai Pelarian
Memulai ta’aruf untuk mendapatkan jodoh atau pasangan hidup harus diniati dengan baik dari dalam diri. Jangan sampai melakukan ta’aruf hanya untuk pelarian saja, hal itu bisa merugikan berbagai pihak terutama pihak calon pasangan.
Menjadikan ta’aruf sebagai pelarian hanya akan menimbulkan kerugian bagi banyak pihak. Pelarian dari masalah atau karena ditinggal oleh pasangan sebelumnya, hanya akan mempermainkan proses ta’aruf ini.
Merasa Gugup
Merasa gugup ketika melangsungkan ta’aruf memang hal yang normal dialami oleh semua orang. Namun rasa gugup yang berlebihan akan bisa menyebabkan kegagalan dalam proses ta’aruf.
Jangan menaruh harapan atau jatuh cinta lebih awal sebelum mengenal lebih jauh, karena ditakutkan tidak sesuai dengan ekspektasi yang kamu miliki.
Itulah 7 hal yang bisa membuat proses ta’aruf gagal, sebenarnya dalam proses ta’aruf tidak harus selalu langsung mantap memutuskan akad dengan calon pasangan. Namun kamu harus memantapkan diri dengan calon pasangan dengan banyak pertimbangan.