POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan tolak skema lock down yang dicanangkan pemerintah untuk memberantas virus corona (Covid-19), Selasa, (31/3/2020).
Hal tersebut disampaikan DPC GMNI Pamekasan setelah melakukan kajian terhadap wabah virus corona yang melanda Indonesia.
Dijelaskannya bahwa pertimbangan untuk mendukung Lockdown itu ‘hanya’ demi memutus penyebaran Covid19. Sementara pertimbangan-pertimbangan lainnya kurang mendapat perhatian.
“Semisal dampak ekonomi, sosial dan lainnya yang berujung pada kemungkinan Chaos seperti yang telah terjadi di beberapa negara”, jelas ketua DPC GMNI Pamekasan, Hasan Basri.
Pada hal tersebut, DPC GMNI Pamekasan menyesuaikan dengan data BPS, bahwa di Indonesia terdapat 70,8% masyarakat yang menggantukan hidupnya sebagai pedagang kaki lima, pedagang keliling, dan usaha rumahan.
“Dan lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi Indonesia berasal dari konsumsi. Sehingga jika lockdown diterapkan khawatir ekonomi Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan,” jelas Basri.
Sehingga karena itu, DPC GMNI Pamekasan secara tegas menolak jika pemerintah mau melakukan lockdown, baik dalam skala Nasional maupun lokal Pamekasan.
“Jika diberlakukan Lockdown, maka pasti pasokan pangan ke Pamekasan sulit diakses, terutama kepada kaum yang pra-sejahtera,” tegasnya.
Sementara itu, mengenai virus corona pihaknya mendesak agar pemerintah segera menyediakan alat rapid test yang akurat. “Dan melakukan test massal, terutama kepada pendatang dari luar kota sehingga data pasien positif dan negatif bisa lebih cepat tersampaikan,” tandas Basri. (Sib/wid)