POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Ratusan penumpang bus asal Pamekasan protes kepada petugas. Mereka menolak biaya test Rapid Antigen di Terminal Bangkalan yang dibebankan kepada penumpang.
Para penumpang harus membayar uang 200 ribu untuk biaya Rapid Antigen yang dilakukan secara mandiri oleh petugas dari Laboratorium Fortuna.
Salah satu penumpang asal Pamekasan, Khotimah melontarkan protes kepada petugas lantaran harus mengeluarkan uang sebesar 400 ribu untuk dia dan istrinya. Kata dia, penyekatan dan test Rapid Antigen itu merugikan para penumpang.
“Kalau biayanya sampai 200 ribu kami gak punya uang, kalau sama suamikan harus 400 ribu,”tegas dia, Jum’at (11/6/2021).
Salah satu petugas medis Lab Fortuna Bangkalan yang bertugas di Terminal Bangkalan, Irfan mengaku Rapid Antigen kepada penumpang tidak dibiayai pemerintah sehingga biayanya dibebankan kepada penumpang.
“Kami tidak dibiayai pemerintah, yang dibiayai pemerintah di Suramadu sana. Disini tidak gratis yang gratis yang di Suramadu,” ucapnya pada penumpang.
Rapid test yang dilakukan terminal adalah mandiri tanpa subsidi dari pemerintah.”Kalau mau gratis silahkan ke Suramadu, soalnya kita biaya sendiri karena swasta,”ucapnya.
Diketahui, kurang lebih seratus orang penumpang dari Pamekasan tujuan Jakarta dilakukan penyekatan di terminal Bangkalan. Semua penumpang menjalani test Rapid Antigen. Hasilnya dua orang dinyatakan rekaktif.
Meski demikian, kedua orang penumpang itu tidak dikarantina dan tetap melanjutkan perjalanan ke daerah tujuan, yaitu Jakarta.
“Kami kan cuman periksa tidak berhak untuk mengisolasi. Ketika udah periksa disini nanti dapat surat dan nanti yang ngecek di sana (petugas bus-Red), kami meriksa dan langsung memberikan hasilnya,”katanya.
Sementara itu Petugas Bagian Pengendalian Terminal Bangkalan, Slamet mengaku kewalahan saat melakukan penyekatan dan mengarantina kepada kedua orang tersebut. Beberapa bus asal Pamekasan yang masuk ke terminal Bangkalan secara bersamaan.
“Sampean kan tau sendiri tadi, kalau sebanyak itu saya gimana yang mau mengatasi. Kekuatan kita hanya berapa orang,” pungkasnya.(Fathur)