POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Berdalih Disetor ke LSM, Bantuan UMKM di Pamekasan Disunat

POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan -Sadi, warga Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, mengeluhkan potongan uang Bantuan Presiden (Banpres) UMKM yang diterapkan oleh Kepala Desa setempat.

Kepada awak media, Sadi mengatakan, Potongan uang sebesar Rp,400.000-Rp, 600.000 diserahkan kepada Oknum LSM, Oknum Wartawan, hingga Pegawai Bank BRI dengan dalih pengkondisian.

“Ada perangkat Desa yang datang ke rumah kami, lalu meminta uang dengan alasan mau diberikan kepada pihak pihak tertentu,” kata Sadi.

Semula, Sadi bersama beberapa warga penerima Banpres lainnya memilih diam lantaran tak bisa berbuat apa-apa. Namun atas desakan keluarganya serta para penerima yang keberatan, Ia akhirnya menghubungi salah satu perangkat desa yang sempat meminta sejumlah uang miliknya.

“Saya sempat minta tolong agar uang itu dikembalikan, namun nyatanya tidak ada respon,” terang Sadi.

Sadi mengaku ada 130 warga Desa bukek penerima Banpres UMKM yang dimintai uang oleh oknum perangkat Desa Bukek. Ia berharap agar kasus tersebut bisa segera diproses agar Pemdes bukek tidak bertindak sewenang-wenang.

“Tolong jika bisa kasus ini diproses agar tidak seenaknya orang-orang di bawah mempermainkan warga kecil,” pintanya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi Pamekasan, Fata, mengaku kaget mendengar informasi dugaan kasus pemotongan tersebut. Ia memastikan bahwa dana Banpres hanya diperuntukkan kepada masing-masing penerima.

“Banpres ini bersifat online dan offline, sehingga sulit untuk dikendalikan dan lembaga pengusul,” terangnya.

“Yang jelas pemerintah tidak ikut campur, karena dana itu murni untuk masing-masing penerima dan tanpa potongan apapun,” tutup Fata saat dihubungi Via Telepon. (Hasibudin)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer