POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Diangkatnya Ahmad Didi Ardianto sebagai Direktur Utama PT Garam (Persero) diharapkan mampu membuat perubahan terhadap kinerja perusahaan yang merupakan bagian dari BUMN tersebut.
Anggota DPRD Pamekasan dari Fraksi PKB, Samsuri meminta agar PT Garam harus berada di tengah-tengah para petani garam lokal. Ia menilai anjloknya harga garam saat ini lantaran PT Garam tidak mau menyerap garam rakyat.
“Harga garam saat ini anjlok, karena hanya berada di kisaran 250-300 Rupiah/ Kg,” katanya.
Selain itu, Ia juga meminta agar PT Garam tidak menyuplai garam ke 7 samurai, seperti PT Budiono, Unicem, Susanti, Garindu, PT Ely Letester Jaya PT susanti Megah, dan para tengkulak yang juga menjadi penyebab anjloknya harga garam lokal.
“Ini yang menjadi PR besar bagi dirut yang baru, agar benar-benar membela petani garam lokal,” terangnya.
Terakhir, Politikus PKB ini meminta agar para jajaran direksi mulai dari Direktur Utama hingga bawahannya tidak hanya duduk di kursi, namun bisa turun ke bawah untuk memastikan bahwa tak ada permainan terkait harga garam. Ia pun meminta agar Dirut baru PT Garam bisa memberikan sanksi tegas pada oknum oknum mafia di kantor pegaraman yang tersebar di Madura.
“Jangan sampai ada lagi penjualan garam di luar jam kerja, karena jelas hal ini sudah rawan penyelewengan,” ujarnya.
Lebih lanjut Samsuri berterimakasih kepada Menteri BUMN, Erick Tohir yang telah memberikan kesempatan kepada Didi Ardianto untuk menggantikan Budi Sasongko sebagai Dirut PT Garam. Hal itu dinilai merupakan langkah yang pas untuk masa depan sektor Garam.
“Harapan pada Dirut baru, agar benar-benar peduli pada kesejahteraan petambak garam lokal,” tutupnya. (Hasibuddin)