POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Pemerintah Kabupaten Pamekasan mencanangkan program vaksinasi berhadiah untuk mencapai target kekebalan komunal di wilayah ‘Bumi Gerbang Salam’. Hal itu diungkapkan Baddrut Tamam saat menggelar rapat kordinasi bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan setempat, cakupan vaksinasi di Pamekasan saat ini baru mencapai 38 persen dan masih terendah di Jawa Timur. Untuk Pemkab Pamekasan bakal memberikan kupon berhadiah bagi warga yang menerima vaksin dosis pertama. Total ada 13 unit motor yang disediakan bagi warga yang mengikuti vaksinasi. Tidak hanya itu, kulkas dan kipas angin juga disediakan untuk hadiah lainnya.
“Yang beruntung nanti bakal dapat satu unit motor untuk masing-masing kecamatan,” Baddrut Tamam, Jumat (14/01/2022)
Pihaknya ingin membangun kesehatan dan semangat kemanusiaan agar para warga di Kabupaten Pamekasan bisa sadar untuk bervaksin. Program tersebut juga bakal disosialisasikan kepada seluruh kepala desa. Selain itu, pihaknya juga merencanakan sosialisasi keliling dengan menggunakan mobil dan pengeras suara.
“Targetnya, bulan maret nanti cakupan vaksin di Pamekasan bisa sampai angka 70 persen dari sasaran vaksin,” terangnya.
Dikatakan, pelaksanaan vaksinasi berhadiah itu rencananya akan dimulai Februari sampai Maret mendatang di 61 titik yang tersebar di 13 kecamatan. Segala kebutuhan konsumsi selama pelaksanaan vaksinasi berhadiah menggunakan produk usaha mikro kecil menegah (UMKM) yang dirintis masyarakat. Sehingga, adanya vaksinasi ini berdampak terhadap perputaran ekonomi masyarakat.
“Yang paling penting, belinya di masyarakat bawah. Jangan beli di toko, ini nambah tugas sebenarnya ke kita, kalau ingin ringan kan cukup beli di toko selesai. Tapi, ini biar semuanya dapat, sehingga rakyat yang usaha ini dapat untung selama pelaksanaan vaksinasi,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr. Saifudin mengaku jika saat ini hambatan pelaksanaan vaksinasi disebabkan banyaknya masyarakat yang termakan hoaks. Hoaks yang beredar yaitu bahwa vaksin Covid-19 bisa membunuh dan mengandung minyak babi. Untuk membendung informasi palsu itu, pihaknya mengoptimalkan sosialisasi menggunakan media sosial. Ia berharap program vaksinasi berhadiah itu bisa memancing masyarakat dan menimbulkan kesadaran agar masyarakat bisa sadar bervaksin, sebagaimana harapan dari Bupati Pamekasan.
“Cakupan vaksinasi kita masih terendah, makanya perlu cara agar masyarakat bisa tertarik, salah satunya ya dengan vaksinasi berhadiah,” tukasnya. (Hasibuddin)