POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bangkalan, Ainur Ghufron membantah dirinya mengirim preman ancam salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di daerah setempat.
Hal itu ia sampaikan dalam jumpa pers yang digelar di rumah makan Gledek Lanjeng Desa Martajasah, Kecamatan Kota. Saat itu hadir juga LSM BPI yang sebelumnya melakukan aksi demonstrasi di Kantor DPMPTSP.
“Kami tidak pernah menyuruh atau bahkan memerintahkan pada seseorang untuk menganggu kantor atau apapun sifatnya yang bersifat intimidatif. Kami tidak pernah,” bantah dia.
Ainur juga menyatakan bahwa pihaknya sudah sudah dimediasi oleh Wakil Bupati Bangkalan dan meminta maaf kepada BPI terkait aksi demonstrasi yang digelar pada Rabu (7/4).
“Sudah dimediasi oleh Wabub dan meminta maaf karena saat itu saya tidak ada di kantor, bukan disengaja karena saya memang menghadiri acara,” kata Ainur.
Sementara koordinator aksi, Abdurrahman Tohir sedikit melunak setelah dilakukan mediasi. Bahkan Abdurrahman mengurunkan niatnya untuk kembali melakukan aksi demonstrasi dengan menggelar mimbar terbuka di depan kantor DPMPTSP.
“Memang kepala dinas mengirim orang itu, namun tidak sesuai format dan teknis pendekatannya kami anggap itu keliru. Tujuannya memediasi namun akibatnya fatal dan kami merasa terpanggil dan tertantang untuk melakukan aksi,”ucapnya.
Ia menceritakan alasan menggelar aksi demonstrasi, karena menilai Kepala DPMPTSP tidak layak untuk memimpin lantaran anti kritik dengan mengirimkan preman untuk ancam BPI.
“Karena yang bersangkutan sudah secara gentleman meminta maaf, maka aksi tersebut batal dilakukan,” tandasnya. (Fathur)