Pojoksuramadu.com -Salah satu makam keramat di Dusun Dukuh Kepoh, Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yaitu Makam Kiai Andong Wilis,(Masyarakat disana menyebutnya Sunan Andong Wilis).
Menurut Catatan Sejarah 700 Tuban, Kiai Andong Wilis adalah salah satu bangsawan dari Desa Pacangan, Kecamatan Tragah, Bangkalan, Madura. Ia diperkirakan hidup di masa kerajaan Demak yang saat itu diPimpin oleh Raden Fatah. Ia terbunuh membela Kesultanan Demak saat berperang melawan Majapahit. Saat terbunuh, kepala Kiai Andong putus dari badannya.
Menurut cerita, jasad Kiai Andong Wilis mengambang sampai di pesisir Desa Panyuran. Oleh penduduk setempat kemudian jenazahnya berusaha dipindahkan untuk dikubur. Namun keanehan terjadi, jenazah tanpa kepala itu tidak bisa dipindah. Sampai pada akhirnya menjelang waktu magrib datang cahaya dari utara (Laut) yang menyilaukan mata masyarakat saat itu.
Baca juga : Kisah Cinta Tragis di Balik Keindahan Air Terjun Coban Rondo
Setelah cahaya itu semakin menepi, ternyata cahaya itu adalah potongan kepala dan tergeletak di dekat Jenazah. Kemudian, oleh masyarakat yang menunggu Jenazah, kepala ditaruh di atas jenazah dan langsung menyambung dengan jenazah. Baru, setelah jenazah dan kepalanya tersambung, jenazah Kiai Andong Wilis baru bisa dipindahkan untuk kemudian dikubur.
Cerita lain, Menurut KH. Abdul Matin, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung, bahwa makam yang terletak di Desa Panyuran, Kecamatan Palang itu Bukan Makam Kiai Andong Wilis, tetapi Makan Syech dari Andalusia Spanyol (Syekh Andalusy).
Menurutnya, Syekh Andalusy merupakan ulama yang datang ke Nusantara saat itu bersama rombongan Syekh Maulana Malik Ibrahim Asmoro, Ayahandanya Sunan Ampel.
Saat itu, rombongan datang ke Nusantara dengan misi menyebarkan Agama Islam. Namun, dalam perjalan menuju tanah Jawa, Syehc Andalusy meninggal duania. Karena tujuan masih jauh, kemudian jenazahnya dibuang ke laut dengan alasan mengurangi beban para mujahid saat itu. Dengan izin Allah, Jenazah yang dibuang di tengah lautan ternyata ikut dibawa ombak sampai ke Tanah Jawa (Demak) dan dimakamkan di sana.
Makam Syekh Andalusy pada saat itu tidak lama di sana. Makam itu hanya berumur sehari, lantaran terseret ombak hingga terdampar di Lasem. Kemudian Masyarakat Lasem menguburnya di sana, namun lagi lagi jenazah Syekh Andalusy terseret lagi oleh ombak hingga ke Dusun Dukuh Kepoh, Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban dan menjadi makam Keramat disana. Wallahu A’lam. (redaksi)