POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Nama Ning Diyah mendadak viral di publik Pamekasan setelah resmi bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Pamekasan, Senin (3/1/2022) kemarin.
Putri dari Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Huda, Sumber Nangka, Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, Pamekasan tercatat sempat masuk ke Partai Kebangkitan Bangsa dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Pamekasan, periode 2019-2024. Namun nasib belum menentukan ia bisa mewakili rakyat di Dapil V meliputi, Kecamatan Pademawu, Galis, dan Larangan.
Perempuan yang memiliki nama lengkap Hj Aisyatul As’adiyah itu, mengaku sudah mempertimbangkan dengan matang sebelum akhirnya bergabung dengan partai besutan Megawati Soekarno Putri. Meski di kancah nasional PDIP merupakan partai pemenang, namun di Pamekasan, PDIP masih dinilai terpuruk. Pasalnya, pada periode 2019-2024, partai berlogo Banteng ini belum bisa meraih kursi di DPRD Pamekasan.
Untuk itu, Ning Diyah berjanji bakal menjadikan PDI-P Pamekasan sebagai ladang dakwah dan perjuangan. Ia mengaku sudah siap dengan segala risiko termasuk menghadapi stigma masyarakat soal pandangan negatif tentang PDI-P. Anggapan miring itu bakal dijadikan tantangan bahwa PDI-P selama ini tak seperti apa yang dibayangkan.
“Jika selama ini PDI-P dianggap bukan partainya orang islam, maka izinkan saya untuk mengislamkannya,” terang Ning Diyah.
Bergabungnya Ning Diyah ke PDI-P mendapatkan sambutan hangat dari sekretaris DPC PDI-P Pamekasan, Nadi Mulyadi. Ia menilai, keberadaan cucu salah satu pendiri NU ini, akan menjadi amunisi serta semangat bagi seluruh kader PDIP di Pamekasan. Nadi juga berharap agar masyarakat tak lagi memiliki pandangan buruk terhadap PDI-P dengan hanya mengonsumsi kabar sepihak.
“Ning Dhiah adalah bagian dari semangat kami untuk bangkit serta membuktikan bahwa kami masih ada,” kata Nadi Mulyadi. (Hasibuddin)