POJOKSURANADU.COM, Bangkalan – Krisis kekeringan di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timir sudah menjadi bencana tahunan. Menyikapi hal itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih mengandalkan droping air bersih ke desa terdampak.
Kepala BPBD Bangkalan Rizal Morris mengatakan, selama ini dalam penanganan darurat daerah terdampak kekeringan solusinya hanya droping.
“Kami selama ini memang ketika penanganan darurat pada daerah yang tidak ada sumber air, solusinya hanya droping,” katanya.
Dirinya mengaku droping air hanya berlaku pada penanganan darurat saja. Sementara dalam jangka panjang, Rizal mengaku sudah memberikan masukan pada dinas teknis dalam hal ini Dinas PUPR.
Sedangkan anggaran yang disediakan untuk droping air bersih ke daerah terdampak tersebut kini hanya tersisa Rp 100 juta setelah terkena refocussing dari total anggaran awal Rp 150 juta.
“Setelah refocussing, saya punya 100 juta. Jika nanti diakhir oktober dihitung tidak akan cukup saya punya solusi di backup BPBD Jawa Timur,” imbuhnya.
Rizal menjelaskan, Permendes sudah ada ketentuan bahwa kepala desa bisa menyisihkan anggaran dana desa untuk penanggulangan bencana mulai dari pra bencana pasca bencana dan pemulihan, termasuk kekeringan.
“Nanti bisa di kroscek ke DPMD, kepala desa itu bisa seperti pengadaan tandon pipanisasi. Tetapi yang kita tahu selama ini mereka geraknya diinfrastruktur, jadi hal kebencanaan belum terfikirkan kalah dengan yang menurut klebun prioritas,” tandasnya. (*)