POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan menilai kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkab setempat tak becus. Pasalnya, sampai saat ini permintaan data penyaluran data penyaluran pupuk belum juga dipenuhi.
Anggota Komisi II DPRD Pamekasan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Samsuri, menyebut jika DKPP justru mangkir dari permintaan tersebut dan membiarkan adanya kelangkaan pupuk. Pihaknya sendiri telah berulang kali meminta data penyaluran pupuk tahun 2020 dan alokasi penyaluran tahun 2021. Sehingga dari data itu pihaknya akan mengetahui secara detail perihal penyaluran pupuk.
“Kami butuh datanya, baik data penyaluran pupuk dari distributor ke kios maupun dari kios ke kelompok tani,” ujarnya.
“Apa sulitnya minta data seperti itu, kecuali memang DKPP tak miliki data penyaluran pupuk,” sambung Samsuri.
Mantan Ketua Fraksi PKB 2014-2019 ini melanjutkan, sejumlah anggota Komisi II DPRD Pamekasan sendiri bahkan sempat walk out dari rapat bersama DKPP pada Kamis, (18/03) lalu. Pasalnya, DKPP sendiri enggan membeberkan data rincian penyaluran pupuk. Sehingga muncul wacana kalau kelangkaan pupuk di Pamekasan sengaja dibiarkan oleh DKPP.
“Dan lagi, jika memang pupuk langka kenapa di beberapa kios masih ada,” terangnya.
Sementara itu Kepala DKPP Pamekasan Ajib Abdullah, melalui Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pertanian Ahmad Suaidi berdalih jika pihaknya tidak akan membiarkan kelangkaan pupuk. Ia berdalih jika pihaknya tidak mungkin membiarkan oknum nakal menimbun pupuk untuk dijual dengan harga eceran tertinggi (HET).
Dijelaskan, perihal kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di tahun 2020 karena pengurangan kuota dari pemerintah pusat untuk distribusi pupuk ke Pamekasan. Pamekasan hanya menerima 2.794 ton dari penyediaan sebesae 4.017 ton.
“Jadi tidak mungkin lah kami membiarkan oknum seperti itu di sini,” ujarnya.
Saat ditanya perihal data penyaluran pupuk subsidi tahun 2020 yang diminta DRPD Pamekasan, pihaknya belum menjelaskan lantaran masih ada di luar kota.
“Masih di luar kota, Mas, sedang rapat,” singkatnya via pesan Whatsapp. (Hasibuddin)