Bangkalan, 14 Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata KKN 30 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melaksanakan kampanye bertajuk “Stop Bullying” di SMP Al-Faruq, Desa Gunilap, kec. Sepuluh.
Dalam rangka mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengadakan kegiatan sosialisasi pilah sampah di SMP Al-Faruq.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap isu lingkungan sekaligus menanamkan kebiasaan baik kepada generasi muda sejak dini. Sosialisasi berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para siswa dan didukung penuh oleh pihak sekolah.
Mahasiswa KKN 30 menyampaikan pentingnya memilah sampah menjadi dua jenis utama, yaitu sampah organik dan anorganik. Mereka menjelaskan dampak buruk jika sampah tidak dikelola dengan baik, seperti pencemaran lingkungan, banjir, dan penyebaran penyakit. Dengan menggunakan media visual dan demonstrasi langsung, para siswa diajak memahami cara memilah dan membuang sampah pada tempatnya.
Selain sosialisasi, mahasiswa juga memberikan contoh nyata dengan menyediakan tempat sampah terpilah di area sekolah. Langkah ini bertujuan agar siswa tidak hanya tahu secara teori, tetapi juga bisa langsung mempraktekkan kebiasaan tersebut dalam keseharian mereka di sekolah. Kegiatan ini juga diharapkan mampu membentuk karakter peduli lingkungan pada peserta didik.
Kepala SMP Al-Faruq menyambut baik kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa KKN 30. Ia berharap kebiasaan memilah sampah dapat menjadi budaya positif yang terus berlanjut di lingkungan sekolah. Dengan adanya kolaborasi seperti ini, diharapkan siswa dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah.
Sosialisasi pilah sampah ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya dan peduli terhadap kebersihan. Mahasiswa KKN 30 Universitas Trunojoyo Madura membuktikan bahwa pendidikan lingkungan sangat penting untuk ditanamkan sejak dini, dan sekolah adalah tempat strategis untuk memulai gerakan tersebut.