POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Mahasiswa UTM Kenalkan Metode Pembasmi Hama Pertanian Berbahan Alami

POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Desa Gilianyar Kecamatan Kamal berhasil memberikan solusi terhadap kendala pertanian seperti hama tikus dan wereng. Dengan pembasmi hama alami Mahasiswa KKN tematik Kelompok 63 membuat terobosan baru memberantas hama pertanian dengan peptisida alami berbahan ekstrak mengkudu dan umbi gadung.

Menurut Sofiatun Naja, salah satu mahasiswa pertanian UTM menyatakan hama tikus dan wereng selama ini selalu menjadi masalah pertanian yang sering terjadi di para petani terutama bagi masyarakat desa Gilianyar.

“Kami sebagai mahasiswa yang melakukan pengabdian masyarakat wajib membantu agar kendala tersebut bisa teratasi,” terang Sofiatun, Kamis (30/12/2021).

Sementara, salah satu petani di Desa Gilianyar, Ahmad, menuturkan dirinya bersama petani yang lain sudah melakukan upaya untuk mengatasi hama tikus yakni dengan membuat sarang burung hantu.

“Kami berharap akan ada burung hantu yang bisa tinggal, namun ternyata upaya tersebut tidak berhasil. Semoga peptisida alami yang dibuat dari ekstrak mengkudu dan umbi gadung bisa mengusir hama tikus dan werreng di lahan pertanian kami,” ucapnya.

Terpisah, Dosen Pembimbing Lapangan KKN Tematik UTM, Siti Mutiatun, menyatakan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa atas Universitas Trunojoyo Madura sejak Oktober-Desember dengan kemasan KKN Tematik, semoga selalu memberikan solusi terhadap kendala yang terjadi di masyarakat.

“Hal tersebut sesuai dengan tri darma perguruan tinggi poin ketiga tentang pengabdian masyarakat,” papar Siti Mutiatun.

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan secara langsung di lahan (Sawah) para petani diikuti oleh kelompok tani Desa Gilianyar. (MRR)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer