POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Menkes RI Dukung Vaksin Merah Putih

POJOKSURAMADU.COM, Surabaya – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC., CLU., menyatakan dukungannya terhadap pengembangan Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (UNAIR). Pernyataan tersebut disampaikan secara langsung dalam Sidang Terbuka Dies Natalis UNAIR ke-67 pada Selasa (9/11/21).

Menurut Ir. Budi, uji praklinik vaksin produksi UNAIR terhadap hewan menunjukkan hasil yang bagus dan memiliki efisiensi yang tinggi. Sehingga, untuk tahap selanjutnya yakni terkait uji klinik kepada manusia diserahkan kepada PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia.

Lebih lanjut, Ir. Budi menjelaskan bahwa uji klinik tahap pertama digunakan untuk melihat aspek keamanan (safety) dari vaksin dan membutuhkan 100 orang sebagai sampel. Kemudian, uji klinik tahap kedua yang akan melibatkan sekitar 400 orang guna melihat aspek terkait imunogenisitasnya. Serta uji klinik tahap ketiga yang akan melibatkan sekitar 3.000 orang untuk melihat efikasi vaksin itu sendiri.

“Saya berdoa mudah-mudahan lancar sehingga pada semester kedua tahun depan, Vaksin Merah Putih telah bisa diproduksi. Hal ini juga sangat bergantung pada bantuan dari Ibu Gubernur Jawa Timur, karena rencananya akan dilakukan di Surabaya,” paparnya.

Terkait skenario uji klinik tahap ketiga, sambung Ir. Budi, masih dalam tahap penyusunan. Jadi, selain digunakan untuk proses vaksinasi yang diberikan sebanyak dua kali, skenario lain yang sedang disusun adalah terkait penggunaan vaksin sebagai booster dan juga untuk anak-anak.

“Jadi, skenario pertama digunakan untuk suntik vaksin sebanyak dua kali, kemudian untuk skenario kedua vaksin akan disuntikkan sebanyak satu kali sebagai booster sehingga dapat menguatkan vaksin sebelumnya dan skenario ketiga vaksin akan disuntikkan sebanyak dua kali dengan sasaran anak-anak dibawah 12 tahun,” jelas Ir. Budi.

Dalam kesempatan yang sama Ir. Budi juga menyaksikan penyerahan seed vaksin dari Rektor UNAIR kepada PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Ir. Budi mengungkapkan bahwa apa yang telah dilakukan UNAIR dan PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia adalah hal yang luar biasa karena dapat menyelesaikan proses penelitian hingga uji praklinik kurang dari satu tahun.

Sejak awal pengembangan, tambah Ir. Budi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah dilibatkan. Sehingga, semua pihak bersama-sama melakukan percepatan dalam mengembangkan vaksin pertama buatan dalam negeri.

“Sekali lagi, saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi terhadap rekan-rekan di UNAIR karena menjadi yang pertama dalam menciptakan produksi vaksin dalam negeri. Saya juga ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Saya doakan mudah-mudahan UNAIR saat ini menjadi lebih baik dari sebelumnya dan akan menjadi lebih baik ke depan dari pada kondisi sekarang,” tutupnya. (Admin)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer