Pojoksuramadu.com – Bangkalan, Program kerja mata kuliah Intervensi Komunitas, Program Studi Psikologi Universitas Trunodjoyo Madura, kelompok 4 kelas 5A melakukan intervensi komunitas pada anak-anak jenjang sekolah dasar yang berada di desa Parseh, Socah, Bangkalan, Madura.
Pada program intervensi komunitas, kelompok ini melakukan intervensi berdasarkan hasil assesment yang telah dilakukan, dengan memberikan metode pembelajaran untuk anak dengan keterlambatan membaca di dua SD Negeri yang ada di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
Sasaran metode membaca difokuskan Pada siswa\siswi kedua SD Negri tersebut dengan kriteria memiliki kesulitan dalam membaca untuk siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6.
Perbedaan pemberian metode pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan siswa, melihat bagaimana hasil assesment dan observasi yang telah kita lakukan, karena berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, anak-anak dengan keterlambatan membaca atau gangguan membaca di kedua SDN tersebut dikarenakan beberapa faktor, dari adanya beberapa faktor perlu adanya perbedaan pemberian metode, salah satunya dengan menumbuhkan rasa nyaman untuk belajar dan menguatkan motivasi mereka untuk menimba ilmu.
adapun dengan adanya buku yang bergambar dan menarik perhatian siswa untuk membaca, serta lingkungan rumah dan sekolah yang mendukung menjadikan anak semakin tertarik untuk belajar membaca, akan tetapi pada anak dengan kesulitan membaca ini kebanyakan terjadi karena kurang mampunya orang tua mendidik anaknya ketika di rumah, dengan membiarkan anaknya sebisanya tanpa pengawasan yang baik dan karena kurangnya pendidikan orang tua yang tidak memadai.
Melihat situasi ini, kelompok kami tergerak untuk mencari solusi yang menarik dan membantu anak dalam meningkatkan kemampuan baca pada siswa.
Dengan memberikan metode pada anak yang mengalami kesulitan membaca, menyediakan fasilitas pembelajaran yang memadai seperti berkolaborasi dengan karang taruna desa untuk membuat komunitas teras impian, suatu komunitas desa yang dinaungi karang taruna desa parseh untuk menaungi anak-anak dengan kesulitan membaca, dan menyediakan buku-buku cerita untuk membantu meningkatkan kemampuan berpikir, mengingat, dan motivasi anak dalam membaca. Kegiatan kami bertemakan “Teras Impian: Dengan Membaca Membuka Jendela Bangsa”
Baca juga : Mahasiswa UTM Ciptakan Frozen Food Sehat dan Praktis untuk Mahasiswa
Penerapan Metode dan fasilitas untuk Kesulitan Membaca
Salah satu metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa adalah permainan Petualangan dengan motivasi belajar lebih dan buku, kami berpikir bahwa metode dan media yang diberikan harus lebih inovatif dan kreatif agar dapat menggugah motivasi siswa untuk membaca. Pengajaran yang diberikan berupa pembelajaran dengan bermain, sengaja permainan ini difokuskan untuk siswa yang kesulitan membaca di SD Negri 3 dan 5 Parseh.
Pembelajaran ini cukup sederhana, siswa akan diberikan sebuah buku dengan gambar-gambar menarik, lalu di ajak menggambar lalu menulis huruf mulai dari huruf A. Penulisan huruf tidak dengan keseluruhan, tetapi dengan bertahap, siswa diminta menulis huruf A-D, lalu di ajak mengamati dan membaca huruf secara berulang-ulang hingga mereka hafal dengan sendirinya, jika telah hafal maka mereka akan mendapatkan bintang dan dapat melanjutkan ke huruf selanjutnya.
Namun jika sudah mencapai huruf Z, maka siswa akan mendapatkan buku dengan ejaan sederhana dan akan mendapatkan reward lebih tiap siswa dapat membaca lebih dari 5 kata. Lalu siswa di ajak bermain lagi dengan kata atau huruf untuk remembering pembelajaran yang telah di berikan dengan sebuah permainan, permainan tersebut terdiri dari 3-4 kelompok untuk menebak huruf dan kata, permainan yang dimainkan bernama “Huruf Kata, Kita Bisa”
Keunggulan lain dari permainan ini adalah siswa akan mempunyai daya saing bersama dengan teman temannya, karena mereka akan berlomba lomba untuk bisa segera menebak huruf dan kata. Juga menambah pemahaman siswa terkait dengan kata yang ia baca, sehingga semakin banyak huruf dan kata yang mereka bisa baca, maka akan menambah wawasan siswa.
Antusiasme yang ditunjukkan oleh siswa terlihat jelas, saat pertama kali guru memperkenalkan permainan ini. Rasa keingintahuan yang tinggi, dan rasa senang terlihat jelas di wajah mereka. Siswa saling berlomba untuk mencoba pertama kali permainan tersebut. Mereka saling bertukar ilmu dari jawaban di setiap kelompok yang menjawabnya. Banyak motivasi yang terbangun dalam diri siswa untuk membaca, namun fasilitas yang diberikan tidak seberapa jika dibandingkan dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh siswa. Sehingga ada beberapa hal yang kurang memfasilitasi belajar huruf pada siswa, meskipun terdapat kurangnya fasilitas yang diberikan, siswa tetap memiliki antusiasme yang sangat baik untuk belajar.
Kami berharap, program yang kami berikan bisa terus berjalan. Karena melihat potensi yang ditunjukkan oleh siswa dan adanya kerja sama bersama karang taruna untuk meneruskanya tidak dipungkiri bahwa semua siswa dengan kesulitan membaca dapat dilatih untuk mulai bisa membaca dengan adanya gerakan yang telah kami but bersama karang taruna desa melalui pemberian metode yang tepat sesuai kemampuan siswa dengan masalah kesulitan membaca. Karena dengan membaca, kita dapat menciptakan sumber daya manusia dan generasi penerus bangsa yang lebih baik, Dengan Membaca Membuka Jendela Bangsa