POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Biografi Nyai Maftuhah Ibunda Bupati Pamekasan

POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Duka mendalam dirasakan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, Jumat dini hari, (06/08). Ibundanya, Nyai Hj Maftuhah wafat tepat pukul 01.13 Wib.

Kabar itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Ahmad Zaini, melalui group whatsaap (WAG) Pamekasan Hebat. “Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia ibunda dari bapak bupati Pamekasan
Pukul 01.13. Semoga Beliau diampuni segala dosanya, diterima amal dan doanya, dzurriyahnya dimulyakan di dunia akhirat, dan beliau dipanggil sebagai kekasihNya. Amien 2 ya mujibassa ilin” tulis Zaini.

Kabar itu langsung dibenarkan oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam melalui beberapa group jurnalis. Ia turut memintakan maaf serta memintakan doa atas kepergian sang ibunda. “Atas nama keluarga saya mohon maaf jika ada salah ibu kami, Ny. Hj. Maftuhah Djufri,” tulis pria yang akrab disapa Mas Tamam itu.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan lebih lanjut perihal wafatnya Nyai Maftuhah. Ia wafat dengan meninggalkan 8 orang anak. Dua diantaranya, Kiai Makhrus Ali yang saat ini sebagai pengasuh pondok pesantren Azzubair, dan Baddrut Tamam (Bupati Pamekasan).

Sosok Nyai Maftuhah merupakan ibu yang sangat dikagumi. Atas restu dan doanya Ia berhasil mengantarkan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam sebagai Bupati periode (2018-2023).

Berikut nasab Nyai Maftuhah

Dikutip dari beberapa sumber, dari jalur ayah, Nyai Maftuhah merupakan salah satu putri dari Kiai Djufri Marsuki, Ulama NU yang wafat tahun 1965. Nyai Maftuhah binti Kiai Djufri bin KH Marzuki bin Kiai Sukriwo, bin Kiai Umro bin Kiai Zubair Tsani (Ponpes Azzubair).

Sementara dari jalur Ibu, Nyai Hj Maftuhah Binti Nyai Asiyah Binti Nyai Ruqayyah (Kayu Manis) binti Kiai Abdul Hamid bin Kiai Abdul Hamid bin Kiai Itsbat (Ponpes Banyuanyar).

Dari jalur Bani Zubair keatas yaitu Kiai Zubair bin Sayyid Muhammad bin Bhuju’ Seda Bulangan bin Sayyid Muhammad Al-Azhari bin Sayyid Ahmad, bin Sayyid Mujahid Arosbaya bin Sayyid Burhanuddin (Panembahan Kadhi) bin Sayyid Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) bin (Sunan Ampel) bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah.

Sementara dari Bani Itsbath, Kiai Itsbat bin
Kyai Ishaq bin Kyai Hasan bin Nyai Ambuk binti Bujuk Agung Toronan bin Nyai Lembung binti Zainal Abidin, Kyai Agung Cendana (Candenah) bin Nyai Gede Kedaton binti Panembahan Kulon bin Raden Ainul Yaqin, Sunan Giri.

Atau Kyai Itsbat / Kyai Ishaq / Kyai Hasan / Nyai Embuk, Toronan / Bujuk Agung Toronan / Nyai Lembung, Nyai Aminah, Tanamira Laok / Zainal Abidin, Cendana Bangkalan / Muhammad Khatib / Kyai Musa / Qosim, Sunan Drajad / Raden Rahmat, Sunan Ampel.

Diketahui, dari jalur sunan ampel maupun sunan giri semuanya bermuara hingga ke Rasulullah SAW. (Hasibuddin)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer