POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menuding Program Indonesia Pintar (PIP).
Hal itu disampaikan saat PMII menggelar aksi demonstrasi di Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan dan kantor DPRD Bangkalan, Senin (27/7/2020).
“Hingga kini tidak ada keterbukaan informasi, PIP malah dijadikan lahan meraup keuntungan. Padahal sudah diatur dalam Permendikbud Nomor 10 tahun 2020,” ujar Korlap Aksi Imam Syafi’i.
Menurutnya, Disdik Bangkalan harus merealisasikan e-sistem demi transparansi data penerima Kartu Indonesia apintar (KIP). Selain itu juga meningkatkan infastruktur Glgedung sekolah, stop pungli insentif guru ngaji dan guru madrasah diniyah.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bangkalan menempati posisi nomor dua terendah,” terang Syafi’i.
Kadisdik Bangkalan Bambang Budi Mustika menegaskan, PIP diperuntukkan bagi siswa tidak mampu dan dibagikan secara merata.
“Saya sudah tegaskan untuk tidak bermain-main dengan PIP. Kami juga ada surat tertulisnya. Kalau mau dibagi rata, setiap penerima harus setuju dengan ditandai tanda tangan seluruh penerima tanpa terkecuali,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bangkalan Nur Hasan menuturkan selama ini pihaknya sudah melakukan fungsi kontrol dan beberapa kali juga turun langsung mengamati di lapangan
“Ke depannya kami akan melakukan pemangilan kepada Disdik dan BRI selalu penyalur. Kami akan mendesak supaya siswa yang menerima PIP mendapat ATM,” paparnya. (Alief Reginald)