Tahukah Anda bahwa Taman Paseban Bangkalan dulunya merupakan pusat kegiatan penting pada masa kerajaan? Lokasi yang kini ramai dikunjungi sebagai ruang terbuka hijau di tengah kota Bangkalan ini ternyata menyimpan sejarah panjang sebagai tempat strategis bagi raja, pejabat, dan tokoh-tokoh penting untuk bermusyawarah.
Dalam struktur pemerintahan kerajaan Madura, khususnya di Bangkalan, Paseban merupakan tempat di mana raja dan para pejabat tinggi berkumpul secara rutin. Kegiatan-kegiatan resmi ini dipimpin oleh seorang Mantri Besar, yang berperan sebagai penghubung utama antara Patih dan Panembahan (penguasa kerajaan).
Mantri Besar ini dibantu oleh Mantri Kabayan, yang selanjutnya dibantu oleh Lurah Kabayan. Sistem ini mencerminkan betapa terorganisirnya struktur administrasi kerajaan pada masa itu, dengan Paseban sebagai titik sentralnya.
Paseban Bangkalan Tahun 1946

Pada tahun 1946, bangunan Paseban di Bangkalan bukan hanya berfungsi sebagai tempat resmi kerajaan. Tempat ini juga menjadi sumber keramaian, terutama karena letaknya yang strategis. Banyak warga lokal hingga dari luar kota datang berjualan di sekitarnya, menjadikan kawasan ini sebagai pusat ekonomi masyarakat Bangkalan.
Selain itu, Paseban juga menjadi tempat di mana raja menikmati hiburan bersama rakyat. Kesenian tradisional ditampilkan setiap hari, menjadi bentuk rekreasi yang mempererat hubungan antara penguasa dan masyarakat.
Tabuwan Lajing: Kesenian Khas dari Masa Sultan
Tak jauh dari bangunan utama Paseban, terdapat panggung kecil yang menampilkan pertunjukan alat musik tradisional yang disebut Tabuwan Lajing atau juga dikenal sebagai Tabuwan Se-Lajing. Alat kesenian ini populer pada masa pemerintahan Sultan R. Abdul Kadirun (Sultan Bangkalan II), digunakan dalam pagelaran budaya dan penyambutan tamu-tamu penting kerajaan.
Perubahan Fungsi Paseban dari Masa ke Masa
Di era pemerintahan Bupati RAA. Mr. S.I.S Tjakraningrat sekitar tahun 1945, bangunan Paseban digunakan untuk menghimpun sedekah (shodaqoh) yang kemudian disalurkan kepada masyarakat kurang mampu di wilayah Bangkalan.
Memasuki era 1960-an, fungsi Paseban berubah menjadi Gedung Pramuka dan Organda (Organisasi Angkutan Darat), berperan sebagai sarana kegiatan sosial dan masyarakat. Tahun 1970-an, dibangun pula fasilitas olahraga seperti lapangan basket dan tenis di belakang gedung tersebut.
Lalu pada era 1980-an, bangunan ini dialihfungsikan menjadi kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Bangkalan, sebelum akhirnya bangunan tua penuh sejarah itu dibongkar.
Lahirnya Taman Paseban Bangkalan: Wajah Baru di Tengah Kota
Setelah beberapa dekade berlalu, lokasi bekas bangunan bersejarah ini mengalami perubahan besar. Pada tahun 2017, pemerintah daerah mengubah kawasan ini menjadi sebuah taman kota yang asri dan nyaman. Kini dikenal sebagai Taman Paseban Bangkalan, taman ini menjadi ruang terbuka hijau yang cocok untuk bersantai, berolahraga, hingga menghabiskan waktu bersama keluarga.
Dulunya area ini bahkan sempat menjadi terminal angkutan umum. Namun kini wajahnya sudah berubah total menjadi taman kota yang bersih, rapi, dan ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai kalangan.
Taman Paseban, Ruang Rekreasi Bernilai Sejarah
Taman Paseban Bangkalan bukan sekadar taman kota biasa. Ia adalah simbol transformasi antara masa lalu yang penuh nilai sejarah dan masa kini yang membutuhkan ruang publik terbuka untuk masyarakat. Bagi warga lokal maupun wisatawan yang datang ke Bangkalan, taman ini menawarkan ketenangan sekaligus edukasi mengenai jejak sejarah kota.
Dengan keberadaan taman ini, generasi muda pun bisa tetap mengenal warisan budaya leluhur, meski bangunannya telah tiada. Berjalan-jalan di taman ini seperti menapaki jejak masa lalu sambil menikmati suasana kota yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Taman Paseban Bangkalan merupakan bukti nyata bahwa nilai sejarah bisa tetap hidup dalam wajah yang lebih segar dan modern. Dari tempat pertemuan kerajaan hingga menjadi taman publik, kawasan ini telah melalui perjalanan panjang yang patut diapresiasi.
Jika Anda berkunjung ke Bangkalan, jangan lewatkan untuk mampir ke taman ini. Selain menjadi tempat bersantai, Taman Paseban juga menyimpan cerita panjang tentang kejayaan masa lalu Madura yang patut dikenang.