POJOKSURAMADU. COM, Sumenep – Beberapa bulan terakhir ini, petani di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dibuat kalang kabut akibat kurangnya stok pupuk bersubsidi dari pemerintah terutama bagi petani yang tidak tergabung di kelompok tani.
Oleh sebab itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep, Arif Firmanto, S.TP, M.Si mengajak kepada masyarakat petani Sumenep untuk bergabung ikut Gapoktan agar mudah mendapatkan pupuk bersubsidi.
Petani yang tidak tergabung di Gapoktan sebenarnya bisa menggunakan pupuk, namun pupuk tersebut bukan pupuk bersubsidi dan harganya bisa tiga kali lipat lebih mahal.
“Jika tidak mau yang non subsidi, para petani harus segera bergabung dengan Poktan yang ada, atau bisa membentuk Poktan baru, dengan menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK),” jelasnya saat ditemui awak media diruang kerjanya, Kamis (7/1/2021).
Ia menjelaskan, alasan dirinya mengajak para petani untuk bergabung atau membuat Gapoktan baru bukan tanpa alasan, selain memudahkan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, juga bagi kios dilarang menjual pupuk bersubsidi kepada petani yang tidak tergabung di Gapoktan, itu dilarang (Ilegal).
“Aturannya sudah begitu, kami tidak ada solusi, solusinya harus bergabung dalam Gapoktan,” pungkasnya (Bambang)