POJOK PEDIA

#Berpendidikan

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Qobliyah Subuh, Niat Sholat Sunnah Sebelum Subuh

Tata Cara Sholat Sunnah Sebelum Subuh

Pojok Suramadu – Hingga kini, masih ada umat Islam yang belum mengerti dan mengetahui bacaan niat Sholat qobliyah subuh. Selain sholat fardhu lima waktu, muslim dan muslimah ada baiknya juga menjalankan ibadah sholat sunnah. Ada berbagai sholat sunnah yang bisa dikerjakan.

Salah satunya yakni sholat qobliyah subuh atau sholat fajar. Sholat fajar sebenarnya merujuk pada waktu pelaksanaan yang dilakukan saat fajar telah tiba.

Untuk diketahui, hanya ada dua sholat yang dikhususkan dilakukan ketika fajar tiba yaitu sholat qobliyah subuh serta sholat subuh. Seperti sholat pada umumnya, terdapat bacaan niat Sholat qobliyah subuh yang harus dilafalkan sebelum mengerjakannya.

Lantas bagaimana niat Sholat qobliyah subuh beserta tata cara, keutamaan dan doanya? Melansir dari NU Online, simak ulasan informasinya berikut ini.

Bacaan Niat Sholat Qobliyah Subuh

Sebelum mengerjakan sholat qobliyah subuh, sangat dianjurkan bagi Umat Islam untuk melafalkan niat sholat tersebut. Seperti hal nya saat mengerjakan sholat fardhu lima waktu. Terdapat niat sholat qobliyah subuh tersendiri yang juga harus dilafalkan sebelum mengerjakannya.

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatas shubhi rak’ataini lillahi ta’ala.

Artinya:
“Aku menyengaja sembahyang sunah Subuh dua rakaat karena Allah SWT.”

Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh

Setelah mengetahui niat sholat qobliyah subuh, muslim dan muslimah juga harus memahami tata caranya. Sholat qobliyah subuh atau fajar umumnya dikerjakan sebelum sholat fardhu subuh. Sholat sunah ini dilakukan sebanyak 2 rakaat.

Sholat qobliyah subuh memang jangan sampai dikerjakan berlama-lama. Hal itu karena hukumnya adalah sunah. Rasulullah SAW juga melaksanakan sholat sunah qobliyah subuh dengan waktu singkat. Tata cara sholat qobliyah subuh tak berbeda jauh dengan sholat lainnya.

Berikut tata cara sholat qobliyah subuh:

  1. Membaca niat Sholat sunnah qobliyah subuh
  2. Takbiratul Ihram
  3. Membaca surah al-Fatihah dilanjutkan salah satu surah dalam Al-Quran (dianjurkan surah al- Kafirun, surah al-Ikhlas, surah al-Baqarah ayat 136, dan surah Ali Imran ayat 52)
  4. Rukuk
  5. Iktidal
  6. Sujud pertama
  7. Duduk di antara dua sujud
  8. Sujud kedua rakaat pertama
  9. Berdiri dan mengulang urutan di atas sejak membaca Surah al-Fatihah hingga sujud kedua
  10. Duduk tasyahud
  11. Mengucapkan salam, menoleh ke kanan dan kiri

Doa Setelah Sholat Qobliyah Subuh

Syeikh An Nawawi menganjurkan umat Islam membaca bacaan zikir. Khusus usai sholat fajar serta menunggu subuh. Berikut doa setelah sholat qobliyah subuh yang harus diketahui:

  1. Ya Hayyu Ya Qayyum Laa Ilaaha Illa Anta (40 kali)
  2. Al Ikhlas (11 kali)
  3. Al Falaq (1 kali)
  4. An Nas (1 kali)
  5. Ditutup dengan Subhanallah wa Bihamdihi, Subhanallahil Adhim, Astaghfirullah (100 kali)

Setelah melantunkan doa serta zikir, dianjurkan pula untuk berbaring sejenak ke samping kanan sembari menunggu sholat fardhu subuh. Saat berbaring, umat Islam bisa membaca:

Allahumma Robbi Jibrila wa Mikaila wa Isroofiila wa ‘Izrooiila, wa Robbi Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Ajirnii minan naar”

Artinya:

“Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan Tuhannya junjungan kami Muhammad SAW. Selamatkanlah kami dari neraka.”

Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh

1. Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya

Keutamaan sholat qobliyah subuh tertuang dalam hadits dari ‘Aisyah, di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

“Dua raka’at fajar (sholat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim).

Jika sudah mengetahui keutamaan ini, seharusnya sadar jika keutamaan sholat qobliyah subuh begitu besar. Apalagi dengan keutamaan shalat fardhu subuh itu sendiri. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang keutamaan luar biasa dari sholat subuh,

“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada sholat Isya’ dan sholat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Mengikuti Teladan Rasulullah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh kepada umatnya untuk senantiasa menjaga rutinitas dalam melaksanakan sholat qobliyah subuh.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga shalat Shubuh. Sebelum shalat Shubuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka’at ringan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Balasan Rumah di Surga

Keutamaan ini dijelaskan pula dalam hadits yang disampaikan oleh Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata,

“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.” (HR. Muslim).

Baca juga : Tata Cara Sholat Tahajud Lengkap

4. Menutup Kekurangan Sholat Wajib

Sebagai manusia, tentu tak luput dari kekurangan. Begitu juga saat melaksanakan ibadah sholat wajib. Tak jarang sholat yang dilakukan terdapat kekurangan di bagian-bagian tertentu.

Untuk menutup kekurangan tersebut, dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.

Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.” (HR. Abu Daud).

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer