POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan pendampingan dalam pengembangan inovasi pertanian kluster jagung Madura menjadi jagung hibrida melalui koperasi tingkat Desa.
Dalam program ini UTM bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, serta mendirikan Koperasi Produsen Tragah Maju Jaya di Desa Alang-Alang.
Rektor UTM melalui Sekertaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (LPPM UTM), Dr Achmad Amzeri mengungkapkan pengembangan kluster jagung sudah sejak tahun 2016 pada sejumlah daerah di Madura.
“Termasuk inovasi pada kelembagaan. Kelembagaan ini salah satunya adalah melahirkan koperasi, koperasi ini adalah unit jual beli yang berupa toko. Nanti toko ini akan melayani anggota dan masyarakat umum di Jawa Timur maupun di Provinsi lain,” ungkapnya, Rabu (17/11/2021).
Selain itu nantinya koperasi tersebut selain sebagai tempat pelatihan dan pembinaan anggota, juga menyediakan sarana dan prasarana produksi pertanian. Seperti pupuk, bibit dan kebutuhan pertanian lainnya hingga pemasaran hasil pertanian.
“Oleh karena itu, tetap UTM terus backup para petani agar terus berkembang dan produktif. Jadi nanti petani bisa menanam saja sampai nanti panen kita membackup untuk dijual pada pangan ternak,” imbuh Achmad.
Menurutnya pembentukan koperasi yang memang konsen dalam mengakomodir para petani, memang pertama kali dibentuk di Desa Alang-Alang. Akan tetapi cover koperasi ini bukan hanya di Bangkalan, melainkan keanggotaannya diseluruh Jawa Timur.
“Karena sejak tahun 2019 masih bersifat prakoperasi, kemudian tahun 2020 kita melakukan koordinasi dengan dinas Koperasi Bangkalan. Pada tahun 2021 awal koperasi produsen tragah maju jaya sudah terbentuk secara legal sesuai AD/AR,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Bangkalan, Muhni mengapresiasi inisiasi dari perangkat Desa Alang-Alang dan berterimakasih pada UTM dan BI Jawa Timur yang mendorong terbentuknya koperasi serta sangat berharap bisa menghasilkan tenaga terampil, terdidik dan profesional.
“Kami berharap dengan didirikannya toko pertanian yang dikelola oleh Koperasi Produsen Tragah maju ini, nantinya tidak hanya menjual berbagai kebutuhan pertanian seperti pupuk, bibit, ataupun kebutuhan lainnya, namun kedepan juga dapat menjadi jembatan bagi para petani untuk memasarkan hasil pertanian atau produk pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat,” harap Muhni.
Sementara Kepala Desa Alang-Alang selaku Ketua Koperasi Produsen Tragah Maju Jaya, Fahrur Rozi menuturkan koperasi tersebut didirikan untuk menjawab tantangan zaman serta mampu membantu kebutuhan masyarakat desa dalam membudidayakan hasil tani.
“Pertanian bukan hanya harus di jadikan sandang pangan, namun pertanian hari ini harus masuk menjadi pengusaha di bidang pertanian. Ini maksud dari adannya koperasi Produsen Tragah Maju Jaya,” tuturnya.
Lanjut Rozi, Koperasi Produsen Tragah Maju Jaya tidak bergerak dalam simpan pinjam. Melainkan dalam penyediaan kebutuhan pertanian mulai dari alat, bahan dan kebutuhan pertanian lainnya.
Dengan didirikannya Koperasi tersebut, Rozi bertekad untuk menjadikan petani di Desa Alang-alang menjadi pengusaha tani Indonesia yang mampu bersaing dalam bidang pertanian.
“Hari ini kami akan menjadikan petani desa Alang-Alang sebagai milyarder dengan mengelola hasil pertaniannya sendiri dengan memanfaatkan koperasi yang kami miliki,” tandasnya. (Fathur)