POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Syaifuddin Asmoro melakukan kunjungan kerja (Kungker) ke Universitas Trunojoyo Madura (UTM) untuk mendiskusikan pembangun Madura bersama akademisi kampus setempat, Jumat (31/01/2020).
Dalam kunjungan tersebut, Syafiudin berdiskusi dengan Civitas Akademika UTM tentang Perpres Nomor 80 2019 tentang pembangunan Madura khususnya di Bangkalan. Selain itu, perlu adanya usulan atau saran dari beberapa sektor oleh para akademisi UTM untuk pembangunan Madura.
“Hari ini kita sudah berdiskusi bersama para pakar dan diskusi ini akan saya bawa ke Jakarta, ini terkait dengan Perpres Nomor 80 dan kita sama sama sama mendorong agar pertumbuhan ekonomi dan masyarakat Madura terus meningkat,” terang dia, Anggota Komisi V DPR-RI, Syaifuddin Asmoro, Jumat (31/01/2020).
Ia menyatakan, UTM akan dijadikan laboratorium untuk melakukan pembangunan di Madura. Sebab menurutnya, UTM sebagai satu satunya kampus umum di Madura yang telah memiliki infrastruktur laboratorium dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Hal itu dibuktikan dengan produktif UTM dalam penelitian baik pertanian, teknik dan disiplin ilmu lainnya.
“UTM ini memiliki SDM yang luar biasa, kita sudah melihat karya UTM dari beberapa hasil penelitiannya yang sudah dihasilkan, misalnya pertanian dan beberapa penelitian lain itu menandakan kampus ini sudah bagus, jadi kita akan menjadikan laboratorium pembangunan Madura nanti,” kata dia.
Sementara itu, Rekor UTM Muh. Syarif menyambut baik kunjungan kerja Anggota DPR RI itu. Menurutnya UTM akan selalu siap menjadi instrumen pembangunan Madura. Menurut Syarif, UTM bsudah melakukan mapping beberapa sektor yang akan menjadi ujung tombak pembangunan Madura.
“Saya kira ini positif dan kajian kajian tentang Madura ini dari dulu UTM ini sudah banyak tingal nanti kita pertajam di fokus mana, kita membangun itu juga permasalahan yang ada harus di ketahui dulu, Madura ini seharusnya jadi satu coaster karena di Madura ada kekhasan yang tidak sama dengan daerah lain,”ujar rektor UTM, Muh. Syarif. (lif/ah)