POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bangkalan, Madura, Jawa Timur melakukan pembinaan, sosialisasi dan evaluasi kepada Camat, Kepala Desa dan Perangkat Desa peserta PTSL 2020 di ruang pertemuan BPN setempat, Selasa (7/7/2020).
Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan BPN Bangkalan, Andika Putranto mengutarakan, pembinaan, sosialisasi dan evaluasi karena adanya perubahan target program PTSL tahun 2020 akibat wabah virus corona.
BPN Bangkalan yang semula mendapat 55.000 pengukuran bidang tanah menjadi 48.000 dan target sertifikasi hak atas tanah yang semula 42.000 bidang dipangkas menjadi 15.500 bidang.
“Karena selama inikan penyampaiannya kasak-kusuk itu, karena pengangguran di instansi di saving semua termasuk di BPN, jadi mereka dipanggil untuk kepanjangan tangan BPN untuk menyampaikan ke masyarakat,” terang dia.
Andika menjelaskan, BPN Bangkalan terus melakukan koordinasi dengan camat hingga perangkat desa peserta PTSL untuk mengupdate informasi terbaru pencapaian sertifikasi hak tanah kepada masyarakat.
“Agar masyarakat tahu bahwa ada perubahan setelah ada wabah virus corona ini, nanti tanya tanya kok gak jadi jadi sertifikatnya pak? mereka harus menyampaikan ke warganya kalau anggarannya disaving,” kata dia.
Bagi peserta yang terkena saving tahun ini, BPN akan memasukkan penetapan lokasi (Penlok) pada tahun anggaran 2021 mendatang. “Iya semua desa dikurangi, nanti akan kita masukkan penloknya tahun depan,” papar dia.
Sementara hingga saat ini, BPN Bangkalan telah menerbitkan sertifikat sebanyak 14. 210 bidang tanah milik warga melalui program PTSL. Bagi masyarakat yang belum tercover tahun ini akan dimasukkan di penlok tahun 2021.
“Ya kita harus terima anggaran kita berubah dari 42.000 menjadi 15.500, jadi tahun depan mereka kita akan tunjuk lagi sebagai desa penlok 2021,” pungkasnya. (*)