POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

BPWS Dibubarkan, Said Abdullah Usulan Kawasan Ekonomi Khusus di Madura

POJOKSURAMADU.COM, Madura – Pembubaran Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Perpres Nomor 112/2020, mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan salah satunya dari Anggota DPR RI Dapil Jatim XI (Madura) Muhammad Haji Said Abddullah.

Dalam keterangan tertulisnya, Said meminta agar pembangunan di wilayah Madura tetap dipertahankan dengan model lain. Ia mengusulkan agar pulau Madura dilakukan percepatan pembangunan melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK itu tersebut nantinya harus menjadikan Madura sebagai komoditas strategis dan penopang ekspor nasional.

“Nantinya, KEK harus bertumpu pada potensi Madura sebagai bagian penopang komoditas strategis nasional seperti, garam, tembakau, ternak sapi dan jagung,” terang Said.

Politikus Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegasakan, KEK wilayah Madura harus menjadikan Ekonomi rakyat lokal sebagai kekuatan yang bertumpu UMKM di empat Kabupaten di Pulau Madura.

Sehingga, pihaknya menyarankan agar seluruh sumber daya dan insentif harus tertuju pada pelaku-pelaku UMKM se kawasan Madura yang handal, berdaya saing dan mampu menyerap lapangan kerja baru.

“tentunya dengan tidak mengabaikan modal sosial dan budaya yang memang harus dilestarikan,” lanjutnya.

Pria yang juga sebagai Ketua Banggar DPR RI berencana akan memanggil sejumlah menteri pada awal tahun 2021 untuk membahas perihal usulan KEK Madura. hal itu merupakan bentuk perhatiannya kepada masyarakat Madura pasca pembubaran BPWS yang pada kenyataanya memang lebih terkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur.

“Tetapi infrastruktur bukan satu satunya pendekatan untuk melakukan percepatan pembangunan di Madura, karena model ini justru akan mendorong penghisapan sumber daya yang dimiliki oleh rakyat Madura ke pusat,” tutup Said. (Hasibudin)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer