POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Ibu Hamil di Madura Ditolak 4 Rumah Sakit karena Reaktif Tes Antigen

POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Kebaikan Bupati Sampang, Haji Slamet Junaidi menuai sejumlah pujian, khususnya bagi Agustin Damayanti warga Dusun Tomang Mateh, Desa Blumbungan Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. Ia mengaku bahagia lantaran anak perempuannya lahir dengan selamat pada senin pukul 21.00 WIB, di Rs Nindhita Sampang. (5/7/2021) lalu.

Agustin sempat kecewa saat Senin pagi, (05/07/2021). Ia ditolak 4 rumah sakit di Pamekasan dan tak diperbolehkan melanjutkan proses operasi sesar. Sebabnya, Hasil Swab menunjukkan Ia positif Covid-19. Awalnya Ia datang ke Rumah Sakit Kusuma Hospital di Jalan Raya Bonorogo Pamekasan untuk memeriksakan kehamilannya. Dokter menyarankan agar perutnya segera dioperasi. Namun, malang, hasil Swab antigen reaktif.

“Saya disarankan ke RSUD Slamet Martodirjo atau ke Moh Noer karena untuk ke RS Waru jelas sudah tidak memungkinkan,” tutur Agustin

Kekecewaan Agustin bertambah, saat dua RS itu menolak dengan alasan ruang pasien covid-19 sudah penuh bahkan ada yang dirawat di tenda. Ia bersama keluarganya memutuskan untuk melanjutkan proses persalinan di RS Larasati Pamekasan, meski akhirnya ditolak karena Agustin dinyatakan positif covid-19.

“Apalagi bidan di tempat kami memeriksakan kandungan ternyata malah tidak mendampingi sehingga kami terpaksa bolak balik dari RS satu ke RS lainnya meski akhirnya kami ditolak juga,” ujarnya.

Beruntung, salah satu kerabatnya meminta pertolongan Bupati Sampang. Agustin akhirnya mendatangi RS Nindhita Sampang untuk menjalani operasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Terpisah, Humas RS Nindhita Zaini mengakui bahwa mereka mendapat kontak dari Bupati Sampang. Ia bahkan diberitahu oleh Bupati Sampang jika kondisi Agustin sedang darurat dan butuh penanganan secepat mungkin.

“Tapi Kami buat perjanjian dulu dengan keluarga pasien agar mereka mematuhi protokol kesehatan. Dan setelah selesai kami meminta mereka untuk isolasi mandiri di rumahnya,” tutup Zaini. (Hasibuddin)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer