POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Gayung Bersambut Menuju Pamekasan Literasi, Gagasan Mas Tamam Dapat Apresiasi

POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Pemerintan Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mencanangkan diri salah kabupaten literasi. Rencana itu disambut baik oleh masyarakat dan sejumlah pegiat literasi setempat, Minggu (20/6/2021).

Salah satunya, Kelompok Swadaya Sasyarakat (KSM) Taman Asri Kowel Kecamatan Pamekasan. Taman baca bernama “Mandhapa Literasi” terletak di Taman Asri Kowel dengan nama Mandhapa Literasi. Setiap pengunjung bisa bersantai ria sembari membaca puluhan buku serta menikmati fasilitas berupa layanan internet gratis.

Ketua KSM serta sekaligus penggagas Mandhapa Literasi, Ali Wahdi, mengatakan, taman baca ini akan menjadi pusat kegiatan edukasi bagi para pengunjung. Beberapa buku yang bisa dibaca oleh para pengunjung, mulai dari agama, sosial-budaya, ekonomi dan beberapa literatur tentang resep membuat obat tradisional dan lain-lain.

“Gerakan ini agar kita sejalan dengan komitmen Pemkab Pamekasan sebagai Kabupaten Literasi,” terangnya.

Wahdi mengaku terinpirasi akan gagasan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam yang mempunyai niat besar menjadikan Kabupaten Pamekasan mampu berdaya saing dengan kabupaten maju lain di masa yang akan datang. Sehingga saat ini perlu adanya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui gerakan baca tulis.

“Masyarakat harus melek ilmu pengetahuam, informasi dan digitalisasi,” terang Alumnus Universitas Islam Madura ini.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam berterimakasih atas dukungan serta gayung bersambut dari masyarakat. Keberadaan taman baca dinilai sejalan dengan gagasannya dalam mencerdaskan masyarakat Pamekasan melalui gerakan literasi.

Mantan anggota DPRD Jawa Timur dua periode ini berjanji akan memberikan fasilitas tambahan berupa Wifi di daerah tersebut. Wifi itu tidak akan diberikan secara cuma-cuma kepada pengunjung, melainkan ada syarat yang harus diketahui, misalnya harus tahu lagu Indonesia Raya, Padamu Negeri, dan lagu kebangsaan lainnya atau syarat lain yang mengedukasi masyarakat.

“Itu (fasilitas, red) perlu ditambah lagi. Misalnya disamping membaca buku, juga bisa membaca referensi yang online,” tutupnya. (adv/Hasibuddin)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer