POJOKSURAMADU.COM, Sampang – Bupati Sampang H Slamet Junaidi meminta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Sampang agar membuat program berkualitas untuk menangani defisit Anggaran Pendapatan BelanjaDaerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2021.
Pihaknya juga tidak segan-segan akan mencoret usulan program dari masing-masing yang dinilai tidak pro rakyat, demi menjaga efisiensi anggaran. Sesuai rapat paripurna tentang Nota Penjelasan Bupati Sampang terhadap Raperda Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2021, kemarin, (16/09). Dari hasil rapat itu diketahui APBD Tahun 2021 mengalami defisit hingga Rp 256 miliar, yang ditutupi dari pembiayaan daerah pada 2021.
“Untuk itu, setiap OPD harus mempertimbangkan program apa saja yang akan dikerjakan pada sisa anggaran tahun ini,” terangnya, Jumat (17/09).
Pria yang akrab disapa H Idi ini melanjutkan, ada beberapa hal yang menjadi dasar perubahan APBD Sampang. Salah satunya, soal perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD murni tahun anggaran 2021. Ia mengaku pada semester pertama APBD 2021, ada kesulitan pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD), hingga perubahan regulasi atas penerimaan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Sangat sulit bagi pemerintah daerah untuk mencapai target PAD yang ditetapkan pada APBD murni. Sehingga pada rancangan perubahan APBD tahun anggaran 2021 terjadi penurunan target PAD sebesar 20%,” jelasnya.
H Idi memaparkan, pihaknya mengubah Peraturan Bupati (Perbup) tentang penjabaran APBD tahun anggaran 2021 hingga tiga kali untuk menyesuaikan dengan beberapa regulasi yang ditetapkan pemerintah pusat.
Lebih lanjut, dengan kondisi defisit APBD 2021, pria yang akrab disapa Haji Idi itu berharap tahun depan Kabupaten Sampang bisa terbebas dari pandemi Covid-19 agar normal kembali.
“Mudah-mudahan 2022 kita bisa keluar dari zona pandemi,” pungkasnya. (Hasibuddin)