POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Tiga tahun sudah Baddrut Tamam memimpin Kabupaten Pamekasan. Sejak dilantik sebagai Bupati Pamekasan pada 24 September 2018 lalu, ia langsung tancap gas dengan menyusun beberapa program prioritas.
Dalam masa 100 hari kerja, pria yang akrab disapa Mas Tamam ini meresmikan Mall Pelayanan Publik (MPP), sebuah inovasi jempolan dari satu program prioritasnya, yakni reformasi birokrasi. Ia meyakini keberadaan Mall Pelayanan Publik akan mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat, seperti pengurusan Kartu Tanpa Penduduk Elektronik (E-KTP), pembuatan akta kelahiran, hingga pengurusan perizinan.
Reformasi birokrasi kemudian berlanjut hingga merombak beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah, dan menggantinya dengan sosok yang dinilai layak mengemban tugas di masing-masing instansi. Ia bahkan memastikan jika tak ada dirinya tak mau ada lagi sistem jual beli jabatan.
“Butuh kerja yang tak biasa-biasa untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa,” ucapnya yang sering kali ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara-acara tertentu.
Selain reformasi birokrasi, ada empat program prioritas lainnya seperti, percepatan infrastruktur, peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan, hingga gagasan ekonomi kreatif. Hari ini, (24/09/2021), beberapa program prioritas yang digagas Mas Tamam sudah mulai dirasakan masyarakat pamekasan.
Di bidang infrastruktur, program dengan nama Rujek Corek (Infrastruktur Jalan dan Jembatan) yang digawangi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mampu melaksanakan pembangunan infrastruktur yang merata antara kota dan desa.
Khusus infrastruktur pembangunan peningkatan jalan mencapai 56.915 meter dengan rincian 12.770 meter pada tahun 2019, 44.145 meter pada tahun 2020, dan 39.320 meter pada tahun 2021 yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan. Selain itu, untuk pembangunan jembatan, mencapai 443 meter dengan rincian, tahun 2019 sepanjang 271 meter.
Kemudian tahun 2020 sepanjang 172 meter, dan tahun 2021 sepanjang 220 meter yang saat ini juga dalam tahap pengerjaan. Bahkan, pemeliharaan jalan rutin jalan mampu mencapai 10.801 meter, rinciannya tahun 2019 sepanjang 4.347 meter, tahun 2020 6.454 meter dan tahun 2021 sepanjang 11.300 meter yang masih dalam tahap pengerjaan.
Atas kinerja itu, Ketua Komisi III DPRD Pamekasan, Ismail memberikan apresiasi terhadap kinerja Pemkab Pamekasan dibawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam. Kata ismail, beberapa pembangunan infrastruktur di Pamekasan tidak hanya merata, namun bisa mendongkrak laju perekomian masyarakat.
“Sudah ada peningkatan, khususnya di beberapa jalan penghubung, dan kami tetap akan mengawal di sisa tahun kepemimpinan Baddrut Tamam,” terangnya pada awak media.
Di bidang kesehatan, Bupati Pamekasan meluncurkan program kesehatan gratis(Sehati) yang memiliki beberapa cabang seperti Pamekasan Call Care (PCC). PCC ini memiliki koneksi dengan bantuan mobil operasional kepada seluruh desa di Pamekasan. Dengan mengusung slogan “sakit dijemput, sehat diantar pulang”.
Program ini mulai mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Hingga saat ini masyarakat bisa mendapatkan pelayanan prima di bidang kesehatan. Selain PCC, Pemkab juga memiliki program pengembangan akreditasi 21 puskesmas yang tersebar di 13 Kecamatan. Program ini digawangi Dinas Kesehatan.
Di bidang Pendidikan, Mas Tamam menggagas program anak cerdas dan pintar (ACAR). Program ini digawangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdakab Pamekasan. Adapun program ACAR meliputi beasiswa santri yang telah mencapai 3.652 orang, dengan rincian tahun 2019 sebanyak 1.652 santri dan tahun 2020 sebanyak 2.000 santri, beasiswa mahasiswa kedokteran sebanyak 4 orang tahun 2021, serta fasilitasi seleksi calon bintara polri sebanyak 15 orang.
Selanjutnya, Pemkab Pamekasan juga memberikan hibah kepada 782 lembaga atau yayasan pendidikan dan pondok pesantren dengan rincian, tahun 2019 berjumlah 126 lembaga, tahun 2020 berjumlah 380 lembaga, dan tahun 2021 sebanyak 276 lembaga.
Adapun hibah untuk sekolah swasta sebanyak 333 sekolah, dengan rincian tahun 2019 sebanyak 149 sekolah, tahun 2020 sebanyak 184 sekolah dan tahun 2021 berjumlah 166 sekolah. Selanjutnya, Pemkab Pamekasan juga memberikan insentif tahunan kepada guru TK dan PAUD sebanyak 16.202 orang, insentif tahunan untuk guru sekolah dasar (SD) sebanyak 3.918.
Insentif tahunan untuk guru SMP terealisasi sebanyak 3.087 guru, insentif bulanan untuk guru honorer kategori 2 sebanyak 1.774 guru, insentif bulanan untuk guru kelas SD sebanyak 463 guru, insentif bulanan bagi guru PAI terealisasi 481 guru, serta beberapa deretan program lainnya.
Di bidang ekonomi, Pemkab sudah melatih ribuan masyarakat melalui program wira usaha baru (WUB). Pelatihan tersebut mulai digagas sejak tahun 2020 dengan harapan menumbuhkan sektor perekonomian. Pemkab Pamekasan juga memberikan pinjaman modal dengan bunga 1 persen, bantuan alat melalui CSR sejumlah perusahaan, hingga fasilitasi pemasaran produk baik online maupun offline.
Bahkan saat ini, sudah ada kerjasama antara Kemenkominfo RI perihal digital entrepreneurship. Berkat gagasan Mas Tamam, kini beberapa produk Pamekasan sudah bisa menembus pasar luar negeri, seperti Batik, Rengginang, hingga olahan rumput laut.
Dari deretan program tersebut, Mas Tamam mengaku jika kesemuanya berkat kerjasama seluruh stake holder di Pamekasan mulai dari Pemerintah, Ulama, Tokoh Masyarakat, hingga generasi milenial. “Untuk itu saya ingin mengajak kepada kita semua untuk bisa berpikir out of the box karena kemajuan daerah tergantung bagaimana sinergitas masyarakat dengan Pemerintah,” terangnya.
Selama 3 tahun dipimpin Bupati Mas Tamam, Kabupaten Pamekasan sudah meraih 17 penghargaan bergengsi. Diantanya, penghargaan WTP dalam pengelolaan keuangan daerah dari BPK RI, Kabupaten Layak Anak kategori Pratama dan Kabupaten Layak Pemuda Tingkat Madya, dan rekor muri Mall Pelayanan Publik. Ketiga penghargaan itu diterima pada tahun 2019.
Di tahun 2020, Pemkab Pamekasan berhasil menyabet 9 penghargaan seperti, Penghargaan TOP 99 Pelayanan Publik dari Kemen PAN dan RB dalam kompetisi inovasi pelayanan public Es-Selasih (Edukasi Sayuran Lahirkan Generasi Sehat), Opini WTP Kedua, capaian naturalisasi penyelenggaraan SPIP Level 3 dari BPK RI, Kabupaten Pelayanan Baik dan Menginspirasi di masa pademi.
Kabupaten dengan inovatif dari Kementerian Dalam Negeri dalam ajang Inovasi Government Award, penghargaan The Best Of Communication dalam rangka Indonesia Visionary dari Sindo Media, terbaik III dalam lomba BUMDes Jawa Timur, penghargaan PAN dan RB Akuntabilitas kinerja tahun 2020 dengan nilai BB, dan terakhir Penghargaan dari Kemenpan RB reformasi birokrasi dengan predikat BB.
Sedangkan pada tahun 2021 hingga September 2021 ini sudah ada lima penghargaan, antara lain kabupaten penggerak inisiatif inovatif dan kolaborasi tahun 2021 dari BeritaJatim.com, Penghargaan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Predikat B tahun 2020 dari dari Kemenpan RB, penghargaan akuntabilitas kinerja predikat BB tahun 2021 dari KemenPAN RB `tahun 2021, penghargaan WTP untuk LKPD yang ke-7 kali berturut-turut dari BPK RI tahun 2021, dan terakhir Penghargaan kabupaten layak anak kategori pratama yang kedua tahun2021 dari Kemen PPPA Juli 2021.
“Semua penghargaan yang didapat berkat kinerja kita semua, sebab Kabupaten ini bukan milik saya melainkan milik warga Pamekasan,” terang Baddrut Tamam. (Hasibuddin/1.033)