POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Dalam rangka menyiapkan mental mahasiswa mahasiswa di tengah pandemi Covid-19 Universitas Trunojoyo (UTM) bersama Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar kuliah kewirausahaan pemuda, Selasa (28/09/21).
Dalam kuliah kewirausahaan yang bertema “Menyambut Musim semi Pasca Pandemi” tersebut dihadirkan berbagai narasumber yang sangat kompeten di bidang bisnis
Deputi bidang pengembangan pemuda Kemenpora, Asrorun Ni’am Sholeh, menuturkan bahwa kunci entrepreneursip adalah dengan 6 hal yaitu inovasi, kreatifitas, kolaborasi, team work, integritas dan networking. Setelah memberikan tips, kemudian ia membuka acara kuliah kewirausahan
“Dengan bacaan Bismillahirrahmanirrahim Selasa 28 september 2021 secara resmi dibuka” tuturnya.
Rektor UTM, Dr Muh Syarif, menyatakan dirinya berharap dengan adanya kegiatan ini nantinya mampu menumbuhkembangkan konsep kewirausahaan pemuda untuk menciptakan pengusaha muda pemula.
Program MBKM KWU tujuannya untuk dapat merintis dan siap melakukan kewirausahaan. Ini selaras juga dengan apa yang diharapakan setelah mahasiswa lulus.
“Saya berharap dengan adanya acara ini mampu menumbuh kembangkan kewirausahaan pemuda, sehinga menciptakan pengusaha muda pemula terutama di universitas trunojoyo madura,” papar Syarif.
Setelah dibuka dan mendengarkan berbagai sambutan dari Rektor UTM dan deputi bidang pengembangan pemuda kementrian pemuda olahraga (kemenpora), kemudian berlanjut dengan acara webinar yang diisi oleh pemateri berkompeten di bidang kewirausahaan.
Bemby, pemateri pertama dari pegadaian syariah menuturkan, dalam membangun bisnis harus mengasah soft skill, berani dalam memulai bisnis serta tidak takut untuk gagal.
“Dalam membangun bisnis kakak-kakak mahasiswa harus dapat mengasah soft skill, selain kakak semua jangan takut untuk memulai bisnis tentunya dengan berbagi planing, dan yang terakhir jangan takut untuk gagal karena setiap orang akan mendapat jatah gagal masing,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Dosen UTM, Mardiyah Hayati. Ia menyatakan, mengenai bisnis model kanvas yaitu key partners, key activities, key resources, value propositions, channels, customer relationship, costumer segments, cost structure dan revenue streams.
“Dalam menjalankan bisnis model kanvas ada 9 hal penting yang harus dipahami sehingga dapat berjalan dengan lancar,” urainya.
Setelah itu, Pebisnis yang juga alumni UTM, Ramadani Febriyansyah, menuturkan bahwa untuk mempertahankan bisnis di era pandemi ada beberapa hal.
Dimana meliputi membangun kekuatan tim, mengatur cash flow, membangun empati, menyiapkan strategi marketing baru, diversifikasi produk, dan mengatur pengusaha dan karyawan.
“Dalam membangun dan mempertahakan bisnis di era pandemi dengan cara melakukan beberapa cara tersebut, agar bisnis kita dapat berjalan dengan baik dan bertahan di era pandemi,” ujarnya. (lif)