kerja Sama

Kirim Tulisan

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

Wisata

Pendidikan

Bisnis

Keislaman

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Apa itu CEO Founder? Tugas dan Tanggung Jawab Peran CEO

Mengenal Tugas dan Tanggung Jawab (Chief Executive Officer)

Dalam dunia bisnis modern, terutama dalam lingkup perusahaan rintisan (startup), istilah CEO Founder sering kali terdengar. Namun, apa sebenarnya arti dari CEO Founder? Apakah CEO dan founder adalah hal yang sama? Bagaimana peran dan tanggung jawabnya dalam perusahaan?

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu CEO Founder, perbedaan CEO dan pendiri, serta bagaimana peran mereka dalam mengembangkan perusahaan dari nol hingga menjadi besar. Jika Anda tertarik dengan dunia manajemen bisnis dan kepemimpinan, artikel ini akan membantu memperluas wawasan Anda.

Pengertian CEO Founder

Pengertian CEO Founder
Pengertian CEO Founder

Secara sederhana, CEO merupakan singkatan dari Chief Executive Officer, yakni pimpinan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan. Sementara founder berarti pendiri, yaitu orang yang memulai atau membentuk suatu usaha atau bisnis.

Jadi, CEO Founder adalah seseorang yang mendirikan perusahaan dan sekaligus memegang posisi tertinggi sebagai CEO. Ini artinya, ia tidak hanya memulai ide bisnis dari awal, tetapi juga bertanggung jawab penuh dalam arah dan strategi bisnis secara keseluruhan.

Contoh nyata dari CEO Founder adalah Mark Zuckerberg dari Facebook, atau Nadiem Makarim yang mendirikan Gojek dan juga menjadi CEO-nya pada masa awal perusahaan.

Peran dan Tanggung Jawab CEO Founder

Menjadi seorang CEO Founder bukanlah tugas yang ringan. Tanggung jawabnya mencakup berbagai aspek, mulai dari operasional hingga pengambilan keputusan strategis. Berikut beberapa peran penting seorang CEO Founder:

1. Merancang Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai pendiri sekaligus pimpinan utama, CEO Founder bertugas merumuskan visi dan misi perusahaan. Ia menentukan ke mana arah perusahaan akan berjalan, tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta nilai-nilai inti yang akan dipegang oleh seluruh tim.

2. Mengambil Keputusan Strategis

CEO Founder harus mampu mengambil keputusan penting yang menyangkut masa depan perusahaan. Misalnya, keputusan untuk melakukan ekspansi pasar, merilis produk baru, hingga melakukan merger atau akuisisi.

3. Membangun Tim dan Budaya Perusahaan

Sebagai pendiri, ia memiliki pengaruh besar dalam membentuk budaya kerja yang ada. CEO Founder biasanya memilih langsung anggota tim awal dan membentuk pola kerja, etika, dan komunikasi yang menjadi dasar budaya perusahaan.

4. Mengelola Hubungan dengan Investor

Di masa pertumbuhan, perusahaan butuh pendanaan dari luar. Di sinilah CEO Founder berperan sebagai jembatan utama dengan para investor. Ia harus bisa meyakinkan calon investor tentang potensi bisnis yang dibangunnya.

5. Menjadi Wajah dan Suara Perusahaan

Publikasi, media, dan branding perusahaan umumnya sangat melekat dengan sosok CEO Founder. Ia menjadi representasi dari nilai-nilai perusahaan di mata masyarakat.

Perbedaan CEO, Founder, dan Direktur Utama

Perbedaan CEO, Founder, dan Direktur Utama
Perbedaan CEO, Founder, dan Direktur Utama

Banyak orang sering kali menyamakan posisi CEO dengan direktur utama. Meskipun keduanya merupakan jabatan tertinggi di perusahaan, secara hukum di Indonesia terdapat perbedaan.

Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, jabatan resmi dalam struktur perusahaan adalah direksi, yang terdiri dari direktur utama dan beberapa direktur lainnya. Jadi, istilah CEO sebenarnya bukan istilah resmi secara hukum di Indonesia.

Namun dalam praktik bisnis, terutama perusahaan startup dan perusahaan asing, istilah CEO sangat umum digunakan.

Sementara itu, founder merujuk pada pendiri atau perintis usaha. Seorang founder tidak selalu menjadi CEO. Ada banyak kasus di mana founder mengundurkan diri dari posisi eksekutif dan menyerahkannya kepada profesional lain seiring pertumbuhan bisnis.

Kapan CEO dan Founder Bisa Berbeda?

Ketika sebuah perusahaan mulai tumbuh dan berkembang, ada kalanya sang pendiri merasa perlu menghadirkan pemimpin profesional dari luar. Hal ini sering terjadi di startup yang sudah berkembang menjadi perusahaan besar.

Misalnya, Steve Jobs yang sempat dikeluarkan dari Apple, perusahaan yang ia dirikan sendiri, dan digantikan oleh CEO dari luar. Meski ia adalah founder, posisi CEO bisa diganti jika dewan direksi memutuskan demikian.

Sebaliknya, ada juga perusahaan yang tetap mempertahankan CEO Foundernya selama puluhan tahun, seperti Jeff Bezos di Amazon sebelum akhirnya ia mengundurkan diri.

Kelebihan Memiliki CEO Founder

Banyak investor dan analis bisnis menyukai perusahaan yang masih dipimpin oleh CEO Foundernya. Mengapa demikian?

1. Memiliki Visi Jangka Panjang

Founder cenderung memiliki pandangan jangka panjang terhadap bisnis yang ia bangun. Ia tidak sekadar mencari keuntungan sesaat, tetapi ingin menciptakan dampak yang besar dan berkelanjutan.

2. Komitmen Tinggi

Karena merasa memiliki perusahaan tersebut, seorang CEO Founder biasanya sangat berdedikasi dan bekerja lebih keras dibanding eksekutif profesional biasa.

3. Pengambilan Risiko Lebih Berani

Pendiri memiliki semangat wirausaha yang tinggi, sehingga lebih siap mengambil risiko besar demi pertumbuhan bisnis.

Tantangan Menjadi CEO Founder

Meski banyak kelebihannya, menjadi seorang CEO Founder juga tidak mudah. Berikut beberapa tantangan yang sering dihadapi:

  • Tekanan dari investor yang ingin pertumbuhan cepat.
  • Kurangnya pengalaman manajerial, terutama jika founder berasal dari latar belakang teknis.
  • Konflik internal, karena harus memimpin orang-orang yang sebelumnya setara atau bahkan lebih senior.
  • Kesulitan melepaskan kontrol, padahal di tahap tertentu perlu mendelegasikan banyak hal.

Apakah Semua Founder Harus Jadi CEO?

Jawabannya tidak. Tidak semua pendiri cocok menjadi pemimpin utama perusahaan. Beberapa founder memilih fokus di bidang teknis atau produk, sementara posisi CEO diisi oleh profesional yang lebih ahli dalam manajemen dan strategi.

Langkah ini sangat umum di dunia startup dan bukan berarti founder gagal. Sebaliknya, ini adalah bentuk kedewasaan dalam memprioritaskan kepentingan perusahaan.

CEO Founder di Indonesia

Di Indonesia sendiri, fenomena CEO Founder banyak ditemui di kalangan startup. Nama-nama seperti Achmad Zaky (Bukalapak), William Tanuwijaya (Tokopedia), dan Gibran Rakabuming (Chilli Pari) adalah contoh CEO Founder yang memulai bisnis dari nol dan memimpinnya hingga sukses.

Para pendiri ini menjadi inspirasi banyak anak muda untuk berani membangun usaha sendiri dan mengambil peran sebagai pemimpin.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa CEO Founder adalah pendiri yang juga menjabat sebagai CEO dalam suatu perusahaan. Ia memiliki peran penting dalam membentuk visi, strategi, budaya, dan arah pertumbuhan bisnis.

Meskipun memiliki tantangan tersendiri, posisi ini sangat krusial terutama di masa awal sebuah perusahaan. Tidak semua founder harus menjadi CEO, tetapi jika mampu memimpin dengan bijak, CEO Founder bisa menjadi kunci utama kesuksesan bisnis.

Bagi Anda yang bercita-cita membangun usaha sendiri, memahami apa itu CEO Founder bisa menjadi langkah awal untuk mengenali peran dan tanggung jawab besar yang mungkin akan Anda emban di masa depan.

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postigan Populer

spot_img