POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

KKN UTM Sukses Dampingi Petani Singkong Olah Hasil Panen Menjadi Nugget Singkong 

Desa Nagasareh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura – Kelompok 8 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Trunojoyo Madura berhasil mendampingi ibu-ibu PKK dan masyarakat, terutama petani singkong, dalam mengolah hasil tani singkong yang melimpah menjadi produk nugget singkong. Selain singkong, nugget ini juga menggunakan ikan tongkol dan beberapa sayuran sebagai campuran, sehingga memberikan cita rasa yang unik dan nilai gizi yang tinggi.

Kegiatan pendampingan yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juli 2024 ini merupakan bagian dari program KKN yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat desa. Kelompok 8 KKN Universitas Trunojoyo Madura memilih tanaman singkong untuk diolah karena Desa Nagasareh memiliki potensi pertanian singkong yang besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Desa ini terletak di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, yang terkenal dengan hasil pertanian singkongnya yang melimpah.

Proses Pelatihan dan Pendampingan

Selama pendampingan, mahasiswa KKN memberikan pelatihan intensif kepada ibu-ibu PKK dan masyarakat desa tentang cara mengolah singkong menjadi nugget. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik pengolahan, resep, hingga pengemasan produk. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan edukasi tentang pentingnya higienitas dalam proses produksi dan cara memasarkan produk agar dapat bersaing di pasar.

Proses pelatihan diawali dengan pemaparan materi mengenai manfaat singkong dan ikan tongkol, serta potensi ekonominya jika diolah dengan baik. Setelah itu, dilakukan demonstrasi langsung cara mengolah singkong menjadi nugget dengan campuran ikan tongkol. Ibu-ibu PKK dan masyarakat yang hadir sangat antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami jadi tahu cara membuat nugget singkong yang enak dan bergizi. Selain itu, kami juga belajar cara mengemas dan memasarkan produk,” ujar Bu Yuyun selaku Ketua PKK Desa Nagasareh.

Inovasi Produk: Nugget Singkong dengan tambahan Ikan Tongkol

Inovasi Produk: Nugget Singkong dengan tambahan Ikan Tongkol
Inovasi Produk: Nugget Singkong dengan tambahan Ikan Tongkol

Inovasi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah produk nugget singkong yang ditambah dengan campuran ikan tongkol. Ikan tongkol dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di daerah Banyuates dan kandungan proteinnya yang tinggi. Kombinasi antara singkong dan ikan tongkol menghasilkan nugget yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan nutrisi.

Proses pembuatan nugget singkong ini cukup sederhana. Singkong terlebih dahulu dikupas dan dikukus, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan ikan tongkol yang sudah diolah. Adonan tersebut dibumbui dengan berbagai rempah-rempah dan dicampur dengan beberapa sayuran seperti wortel, jagung dan bayam untuk memberikan cita rasa yang khas serta kaya akan gizi. Setelah itu, adonan dimasukkan kedalam loyang dan dikukus kemudian digoreng hingga matang.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Dampak Ekonomi dan Sosial
Dampak Ekonomi dan Sosial

Produk nugget singkong ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Desa Nagasareh. Dengan adanya produk olahan singkong, masyarakat tidak hanya bergantung pada penjualan singkong mentah yang harganya relatif rendah. Produk nugget singkong memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga di desa ini.

Kepala Desa Nagasareh mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kelompok 8 KKN Universitas Trunojoyo Madura. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan bimbingan dari adik-adik mahasiswa. Dengan adanya pelatihan ini, kami bisa memanfaatkan hasil pertanian singkong dengan lebih baik dan mendapatkan nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ujarnya.

Selain dampak ekonomi, kegiatan ini juga memberikan dampak sosial yang positif. Ibu-ibu PKK yang sebelumnya kurang aktif dalam kegiatan masyarakat kini menjadi lebih bersemangat dan kompak. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dalam mengembangkan usaha rumah tangga.

Baca juga : Menghadapi Ancaman Digital: KKN 41 Lakukan Psikoedukasi Siswa SMPN

Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Madura untuk lebih kreatif dalam mengolah hasil pertanian lokal. Kelompok 8 KKN Universitas Trunojoyo Madura berharap program ini dapat berkelanjutan dan mengupayakan langkah positif menuju pemberdayaan masyarakat desa untuk terus mengembangkan inovasi produk olahan singkong.

“Ini baru langkah awal. Kami berharap masyarakat Desa Nagasareh dapat terus mengembangkan produk ini dan menciptakan inovasi-inovasi lain yang bermanfaat,” kata Rahmat selaku ketua Kelompok 8 KKN Universitas Trunojoyo Madura.

Kegiatan KKN ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat dan berkelanjutan. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat desa dapat meningkat dan potensi lokal dapat dimanfaatkan secara optimal.

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer