Pojoksuramadu.com – Pamekasan, 18 Juli 2024, Fenomena Bullying saat ini semakin marak terjadi dimanapun, hal tersebut tak menutup kemungkinan jika Bullying ini akan terjadi di lingkungan Pendidikan. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN 29 Universitas Trunojoyo Madura asuhan Prof. Dr. Bambang Haryadi, SE., M.Si., Ak. Melakukan sosialisasi anti Bullying yang diselenggarakan di beberapa sekolah yang ada di Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong Pamekasan untuk memberikan edukasi perihal Bullying sehingga bisa menjadi salah satu hal yang menjadi antisipasi agar Bullying ini tidak terjadi, karena dampak tindakan Bullying tidak hanya pada korban tetapi dampak tersebut juga mengenai pelaku Bullying.
Kegiatan ini merupakan program andalan pemerintah untuk mengantisipasi tindak Bullying, termasuk di Desa Klompang Timur. Desa Klompang timur terletak di wilayah Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan yang berbatasan langsung di sebelah utara yaitu Desa Somalang, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Klompang Barat, di sisi selatan berbatasan dengan Kertagenah daya Kecamatan Kadur, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Somalang. Jarak tempuh Desa Klompang timur ke kecamatan adalah 4 km dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Jarak tempuh dari Desa ke Kota kabupaten adalah 20 km dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 40 menit.
Materi yang disampaikan oleh salah satu anggota Mahasiswa KKN 29 Universitas Trunojoyo Madura berfokus pada beberapa poin diantaranya:
1. Definisi Bullying
- Bullying adalah suatu perilaku yang agresif dengan menyakiti orang lain yang dilakukan secara berulang-ulang
2. Penyebab terjadinya Bullying
- Perbedaan kelas
- Masalah ekonomi
- Kebiasaan dalam senioritas
- Keluarga yang tidak harmonis
- Lingkungan sekolah yang tidak hangat dan tidak bersahabat
3. Jenis – jenis Bullying
- Secara fisik, seperti mendorong, memukul, menjambak, menendang, dan lain-lain.
- Secara verbal, seperti mengejek, mencemooh, mengancam, merendahkan, dan lain-lain.
4. Dampak dari Bullying
- Sering menyendiri
- Kurang percaya diri
- Tidak suka bergaul
- Merasa takut untuk bersosialisasi
- Anak menjadi pendiam
- Menyakiti diri sendiri
5. How to solve this problem (Bullying)
- Membangun kesadaran dan pemahaman tentang bullying dan dampaknya kepada siswa-siswi tingkat SD/MI dan MTsMengembangkan program anti bullying di tiap sekolah.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh pemateri adalah bahwa Bullying tidak hanya berupa kontak fisik tetapi juga berupa kontak secara verbal, seperti contoh: merendahkan, mengancam, dan juga memberikan tatapan sinis. “Jadi Bullying yang biasa terjadi tidak hanya memukul, menendang, dan mendorong. Tetapi, juga bisa berupa seperti mengejek, mengancam, dan memberikan tatapan yang tidak enak kepada teman teman kalian yaa”. Ucap Susan salah seorang Mahasiswa KKN yang merupakan pemateri dalam kegiatan ini.
Baca juga : Mahasiswa UTM Ciptakan Inovasi Kopi dari Buah Mangrove di Desa Tolbuk Kec. Klampis, Bangkalan
Kegiatan edukasi Bullying ini bertujuan untuk memberikan pengertian, penyebab, jenis-jenis, dampak dan cara menanggulangi tindak Bullying. Biasanya tindak Bullying sering terjadi mulai dari Sekolah tingkat SD tanpa disadari oleh pelaku dengan alasan bercanda yang dilakukan teman sebayanya, selain itu yang sering terjadi juga karena perbedaan kelas. Anak yang dibawah umur biasanya kurang peduli terhadap dampak tindakan yang mereka lakukan, hal ini biasanya terjadi karena kurangnya perhatian dari orang tua. Sedangkan anak yang mendapat perhatian lebih dari orang tuanya cenderung menjadi individu yang peduli terhadap tindakan yang dilakukan, mengenali perasaan teman sebayanya, memiliki rasa empati dan toleransi yang tinggi.
Kegiatan ini pun disambut dengan hangat oleh pihak sekolah dan juga siswa siswi yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sosialisasi ini didominasi oleh kelas senior tingkat SD seperti kelas 4, 5, dan 6. Pada umumnya, kelas senior seperti ini memanfaatkan kesenioritasannya untuk lebih mudah melakukan tindak Bullying yang mana rentan dilakukan terhadap adik kelasnya. Oleh karena itu, sosialisasi ini dilaksanakan dengan tujuan menambah wawasan dan menanamkan simpati dan empati yang tinggi antar siswa dan siswi, dikarenakan terjadinya perilaku Bullying ini disebabkan minimnya empati dari seseorang dalam berinteraksi sosial. Dengan sosialisasi inipun, Mahasiswa KKN 29 mengharapkan adanya manfaat yang bisa didapat oleh para siswa seperti dapat memahami bahaya dan dampak Bullying sehingga tidak melakukan tindakan tersebut dan siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.