Pojoksuramadu.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dari kelompok 29 asuhan Prof. Dr. Bambang Haryadi, SE., M.Si., Ak. telah berhasil melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pupuk Organik Cair (POC). Kegiatan ini merupakan program andalan pemerintah untuk mengoptimalkan potensi setiap daerah, termasuk di Desa Klompang Timur.
Desa Klompang timur terletak di wilayah Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan yang berbatasan langsung di sebelah utara yaitu Desa Somalang, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Klompang Barat, di sisi selatan berbatasan dengan Kartagennah daya Kecamatan Kadur, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Somalang.
Jarak tempuh Desa Klompang timur ke kecamatan adalah 4 km dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Jarak tempuh dari Desa ke Kota kabupaten adalah 20 km dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 40 menit.
Kegiatan sosialisasi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dihadiri oleh perwakilan Kelompok Tani dari setiap Dusun di Desa Klompang Timur. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi bertempat di kediaman Kepala Dusun Panyaleh, Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, pada Jumat, 12 Juli 2024.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan solusi kepada petani sebagai pengganti pupuk kimia. Pembuatan pupuk organik cair juga bertujuan . sebagai bentuk pemberdayaan kepada masyarakat Desa Klompang Timur Kecamatan Pakong dalam mengelola limbah rumah tangga yaitu air cucian beras.
Air cucian beras mengandung Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang berperan dalam merangsang pembentukan akar dan batang tanaman. Oleh karena itu, air cucian beras dijadikan bahan utama dalam pembuatan pupuk organik cair. Kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Desa Klompang Timur, sehingga mendapat antusiasme tinggi dari sejumlah Kelompok Tani di setiap dusun.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 29 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) memberikan kesempatan kepada partisipan untuk mencoba membuat Pupuk Organik Cair (POC) secara langsung.
Salah satu Kepala Dusun dari Desa Klompang Timur mengungkapkan bahwa mereka merasa sangat diuntungkan dengan adanya sosialisasi ini karena dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan meminimalisir pengeluaran dana untuk membeli pupuk.
Kegiatan ini didampingi oleh beberapa anggota Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang memahami dalam bidang tersebut. Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga menyediakan bahan tambahan yang diperlukan oleh Kelompok Tani untuk membuat Pupuk Organik Cair (POC) dan akan melakukan monitoring terhadap keberhasilan pembuatan pupuk tersebut.
Dendy, salah seorang Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terlibat dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa air cucian beras yang pertama adalah yang paling efektif dijadikan pupuk karena kandungan nutrisi beras tertinggi terdapat pada bagian kulit ari.
Langkah-langkah Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Air Cucian Beras:
1. Persiapan Bahan:
- Air cucian beras 1000 ml (air yang pertama kali digunakan untuk mencuci beras air kedua atau ketiga tetap bisa digunakan hanya saja lebih efektif air cucian pertama).
- Molase 50ml bisa diganti dengan gula merah sebagai sumber karbon.
- Em4 50 ml atau dekomposer lainnya sebagai mikroorganisme pengurai.
2. Fermentasi:
- Campurkan air cucian beras (1000ml) dengan gula merah atau molase (50ml).
- Tambahkan Em4(50 ml) atau dekomposer lainnya ke dalam campuran tersebut.
- Aduk rata dan masukkan ke dalam wadah tertutup. Bisa menggunakan wadah botol berukuran 1,5L
- Fermentasi dinyatakan berhasil jika berbau khas seperti bau tape dan muncul gelembung putih di atas permukaan.
3. Penyimpanan:
- Simpan wadah di tempat yang teduh dan biarkan selama 1-2 minggu untuk proses fermentasi.
- Setiap hari, buka tutup wadah sebentar untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi.
4. Penggunaan:
- Setelah proses fermentasi selesai, pupuk organik cair siap digunakan.
- Encerkan pupuk organik cair dengan air (perbandingan 1:10) sebelum digunakan pada tanaman.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, air cucian beras yang biasanya dibuang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat untuk tanaman, membantu meningkatkan produktivitas tanaman, serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.