PAMEKASAN – Dalam upaya mendukung pemberdayaan potensi lokal serta peningkatan ekonomi masyarakat, mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang tergabung dalam Kelompok KKN 18 mengadakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Pemanfaatan dan Optimalisasi Manajemen Produk Olahan Kelapa”.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 5 Juli 2025, pukul 09.00 WIB di kediaman Kepala Desa Dempo Timur, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.
Sosialisasi ini dihadiri oleh para Ibu PKK, Bapak dan Ibu Kepala Desa, serta mendapatkan dukungan penuh dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Askur Rahman, S.TP., M.P.
Kehadiran para tokoh desa menunjukkan antusiasme serta kepedulian terhadap pengembangan keterampilan warga dalam mengelola potensi sumber daya alam desa, khususnya komoditas kelapa.
Fokus utama kegiatan adalah memperkenalkan proses pengolahan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO), sebuah produk bernilai ekonomis tinggi dengan banyak manfaat, baik dari segi kesehatan maupun peluang usaha.
Dalam kegiatan ini, dua pemateri dari KKN 18, yakni Raka Erlangga dan Risdiana Nur A., menyampaikan materi secara bergantian mengenai proses produksi, manfaat, serta prospek usaha VCO.

Raka Erlangga menjelaskan bahwa pengolahan kelapa menjadi VCO bisa dilakukan secara alami tanpa bahan kimia, sehingga aman dan ramah lingkungan. Hal ini membuka peluang besar terutama bagi ibu-ibu rumah tangga untuk memulai usaha kecil berbasis potensi lokal.
Menurutnya, potensi kelapa di Desa Dempo Timur sangat besar namun selama ini hanya dijual dalam bentuk mentah, yang memiliki nilai jual lebih rendah.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin berbagi ilmu agar masyarakat bisa mengolah kelapa menjadi VCO, karena memiliki nilai jual yang cukup baik dipasaran dibanding kelapa mentah,” ungkapnya.
Sementara itu, Risdiana Nur A. menyampaikan bahwa VCO sangat bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaatnya antara lain meningkatkan sistem imun, menjaga kesehatan kulit, dan melancarkan pencernaan.
Ia menambahkan bahwa produksi VCO tidak membutuhkan modal besar, sehingga bisa menjadi usaha rumahan yang terjangkau namun menjanjikan. Dengan peralatan sederhana dan bahan baku yang mudah diperoleh, masyarakat bisa mulai memproduksi untuk konsumsi sendiri maupun dijual di pasar lokal.
Suasana sosialisasi berlangsung interaktif dan penuh semangat. Peserta terlihat antusias dan aktif dalam sesi tanya jawab, mulai dari teknik pembuatan VCO, penyimpanan produk, hingga peluang pemasaran.Bahkan beberapa peserta menyampaikan ketertarikannya untuk langsung mencoba praktik pembuatan VCO secara mandiri di kemudian hari.
Kepala Desa Dempo Timur menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Ia mengaku sangat terbantu dengan inisiatif mahasiswa KKN yang memberikan pengetahuan baru sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Saya berharap ilmu yang diberikan ini bisa terus dikembangkan, dan anak-anak muda seperti mahasiswa UTM dapat terus membawa perubahan positif di desa,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja Kelompok KKN 18 yang fokus pada pengembangan potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
Selain sosialisasi, mahasiswa juga merencanakan pelatihan lanjutan dan pendampingan intensif bagi warga yang berminat untuk memproduksi VCO secara berkelanjutan.
Guna membuka peluang usaha bagi masyarakat dempo timur, mengingat pohon kelapa merupakan pohon yang memiliki berbagai macam manfaat dan dapat diturunkan menjadi berbagai olahan yang memiliki nilai jual.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Dempo Timur tidak hanya mengetahui manfaat dari olahan kelapa, namun juga memiliki keterampilan untuk mengolah dan memanfaatkannya secara optimal.
Hal ini diyakini akan mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga serta menumbuhkan semangat kewirausahaan di tengah masyarakat desa.
Produk VCO ini direncanakan dipasarkan melalui dua metode yaitu offline, dijual ditoko dan minimarket sekitar desa dan online melalui platform e–commerce guna menjangkau target pasar yang jauh lebih luas.
Mahasiswa KKN 18 UTM berharap kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa seperti ini dapat terus berlanjut di masa depan.
Sinergi ini diharapkan memberikan dampak nyata dan berkelanjutan dalam pembangunan masyarakat berbasis potensi lokal, menjadikan kelapa bukan hanya sebagai komoditas biasa, melainkan sebagai sumber inovasi dan peluang usaha yang dapat meningkatkan taraf hidup warga Desa Dempo Timur.