POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Tudingan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rumah Advokasi Rakyat (RAR) terhadap Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan beberapa waktu lalu masih hangat diperbincangkan. Sejumlah warga berharap tuntutan yang dibawa oleh RAR tersebut membawa perubahan.
Sayati (35), warga asal Kelurahan Keraton Bangkalan mengatakan, tuntutan RAR ke Dinsos kali ini menurutnya layak diapresiasi. “LSM satu ini memang berani, aksinya hampir tiap hari dan kami sudah menggap hal biasa,” katanya.
Perempuan yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL) di area Stadion Gelora Bangkalan (SGB) tersebut menilai, tuntutan yang menyoal Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menurutnya sangat bagus
“Karena selama ini sering tidak tepat sasaran, kadang yang layak menerima justru malah tidak dapat,” ucap mantan atlit lari itu.
Senada dengan Sayati, Syaifullah warga Arosbaya Desa Tengket mengaku, tidak semua pemilik kartu PKH dan BPNT menerima bantuan. “Sebagian ada yang mendapat bantuan, sebagian tidak,” bebernya.
Selain itu ia mengungkapkan, harga beras BPNT menurutnya sangat mahal dan kualitasnya jelek. “Katanya itu beras hasil lelang, kalau hasil lelang mestinya kan murah, harganya malah Rp 11 ribu perkilo,” ungkapnya (18/01/20).
Pria berusia 29 itu berharap, ada pendataan ulang perihal bantuan PKH dan BPNT sehingga tepat sasaran. “Agar sesuai dengan keluarga penerima manfaat (KPM),” harapnya.
Sementara itu ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan mengatakan, pihaknya tidak bisa serta merta menelan mentah-mentah tudingan RAR yang menyebut Dinsos pemalsu data selama tidak ada sejumlah alat bukti.
“Sepanjang belum ada buktinya saya belum bisa menduga-duga dan memastikan, kedua belah pihak mesti dikonfirmasi terlebih dahulu,” katanya.
Politikus partai berlambang Ka’bah itu menambahkan, untuk menanggapi tudingan LSM RAR tersebut pihaknya perlu melihat secara langsung alat bukti yang menunjukkan pemalsuan data penerima PKH dan BPNT yang dimiliki RAR tersebut.
“Saya belum melihat buktinya,” ujarnya singkat. (Zai/id)