POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Ketua TP-PKK Jawa Timur (Jatim) Arumi Bachsin lakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Stunting dan Kematian Ibu Dan Bayi (KIB) di Pendopo Agung Bangkalan. Selasa (21/1/2020).
Ia menyebutkan, stunting di Kabupaten Bangkalan masih tinggi. Terbukti di tahun 2018 angka stunting di Kabupaten Bangkalan tercatat sebanyak 3.153 balita. Sementara data di tahun 2019 menunjukkan 2.718 balita penderita stunting. “Hanya turun sedikit,” katanya.
Menurut perempuan yang pernah menghiasi dunia entertainment itu, Bangkalan ltermasuk daerah yang tinggi angka stuntingnya. “Meski tinggi tidak usah minder, karena ini bisa diatasi, kami dari pusat juga dituntut untuk menekan tingginya angka Stunting di Jawa Timur,” ucap istri Wakil Gubernur Jatim tersebut di sela-sela pidatonya.
Isteri Emil Elestianto Dardak itu mengaku kaget angka Stunting tertinggi di Kabupaten Bangkalan justru ada di wiyalah Kota itu sendiri. “Secara otomatis pikiran kita akan beranggapan kalau orang yang ada di wilayah perkotaan itu berduit, pasti yang dimakan kaya kandungan gizi, makanya hal ini membuktikan makanan mahal belum tentu memiliki gizi yang cukup,” urainya.
Sementara Ketua TP-PKK Kabupaten Bangkalan, Zainab Zubaidah Latif menyebutkan, di Wilayah Kota Bangkalan tercatat 419 balita pengidap Stunting. “Lebih tinggi di banding wilayah Kecamatan yang lain, makanya Langkah pertama kami yaitu mengoptimalkan posyandu dan pola hidup sehat,” paparnya.
Istri pertama Bupati Bangkalan tersebut menambahkan, untuk menekan tingginya angka Stunting di Bangakalan butuh dukungan sejumlah OPD terkait dan juga Forkopimda yang diharapkan dapat memberikan penyuluhan yang bersifat kewilayahan. “Selain itu peran serta masyarakat juga sangat penting dalam menekan tingginya angka Stunting,” pungkas Zainab. (zai/ah)