POJOKSURAMADU.COM Bangkalan – Pelaksanaan Peraturan Presiden (Perpres) No 80 tahun 2019 mengenai percepatan pembangunan ekonomi di Kabupaten Bangkalan tinggal menunggu waktu. Sebab, penerapannya bergantung pada kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dalam menyambut Perpres tersebut.
Demikian disampaikan Anggota Komisi V DPR RI Syaifuddin Asmoro dalam lawatannya ke Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Senin (10/02/20) beberapa waktu lalu.
Pria berjenggot tipis itu mengatakan, bila Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan ingin segera merealisasikan Perpres tersebut mestinya harus segera Action. “Harus jemput bola, sering-sering ke Provinsi dan ke Jakarta untuk koordinasi,'” katanya.
Ia menerangkan, anggaran yang disediakan untuk percepatan pembangunan ekonomi untuk Kabupaten Bangkalan sebesar Rp 46 Triliun, jumlah tersebut menurutnya bukan dana kecil. “Kalau dimanfaatkan dengan baik ini bisa membangun Kabupaten Bangkalan,” terangnya.
Dengan perberlakuan Perpres No 80 tahun 2019 tersebut ia berharap Pemkab Bangkalan untuk memberi ruang pada Investor yang akan masuk. “Jadi biar bisa membuka lapangan pekerjaan yang luas,” ujarnya.
Selain itu ia menambahkan, Pemkab Bangkalan harus lebih proaktif dalam meyambut Perpres tersbut. “Segera dibuat master plan nya, proposal, dan yang lainnya, kami di komisi V hanya punya wewenang budgeting saja, biar segera terealisasi,” imbuhnya.
Sementara itu Bupati Bangkalan RKH Abdul Latif Amin Imron menyampaikan, pihaknya sepakat dengan saran dan masukan yang disampaikan Syaifuddin Asmoro tersebut. “Insyaallah 2021 kami akan memulai pelaksanannya,” ucapnya.
Menurut mantan wakil DPRD Bangkalan tersebut, Pemkab Bangkalan sudah sangat siap dalam menyambut Perpres No 80 itu. “Kami optimis, baik dari segi SDM dan semuanya,” pungkas Bupati yang akrab di pangg Ra Latif itu.
Perlu di ketahui, Perpres No 80 tahun 2019 tersebut merupakan pembagunan ekonomi di gerbang Kartasusila yang meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo, Tengger, Semeru, Selibgkar Wilis dan sekitar Lintas selatan. (Zai)