POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Bergulirnya persoalan sampah pascah penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Desa Buluh Kecamatan Socah timbulkan polemik baru. Mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan mulai berdatangan.
Ketua komisi C DPRD Bangkalan Effendi mendesak Kepala (Kadis) DLH Bangkalan Hadari untuk mengundurkan diri dari jabatannya. “Kalau sudah tidak mampu lebih baik mundur,” ucap dia Selasa (25/02/20) di gedung DPRD Bangkalan.
Effendi menilai, kepala DLH Bangkalan tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya mengakomodir kepentingan masyarakat dan mengelola sampah yang ada di TPA. Pasalnya, sampai bisa membuat warga Desa Buluh Berang dan berujung pada penyegelan TPA. “Pas demo yang dilakukan warga Buluh pada Jum’at (21/02/20) yang lalu itu kadis nya tidak hadir ditengah-tengah mereka, padahal mereka itu kan memberi peringatan, bagaimana menyelesaikan masalah kalau lari dari masalah,” paparnya.
Pria asal kecamatan Kokop Kabupaten Bangakalan, Madura, Jawa Timur itu menyampaikan, Kepala DLH sudah sepantasnya digantikan dengan yang baru, menurut nya Kadis yang sekarang sudah gagal dalam menangani permasalah sampah di Bangakalan. “Harus mundur, ganti dengan yang lebih energik, punya semangat membangun,” tegas Effendi
Politisi partai Gerindra itu menambahkan, tugas Komisi C DPRD Bangkalan menurutnya cukup banyak yang perlu diselesaikan, tidak melulu soal sampah, ia bahkan mengatakan pihaknya sudah cukup sabar membahas persoalan sampah tersebut. “Dari awal sudah sering dibahas,. Tindakan DLH ya begitu-begitu saja, wajar kalau mereka itu bertindak, karena sudah cukup kenyang dengan janji pemerintah, bisa dibayangkan warga setempat 15 tahun hidup bersama bau busuk sampah tanpa ada penanganan yang baik,” jelas dia memaklumi tindakan warga Desa Buluh.
Menurut Effendi, pihaknya melakukan pemanggilan pejabat DLH sudah kesekian kalinya. “Hari ini Kadisnya tidak hadir, sayang sekali, yang datang hanya sekretaris dan para kepala bidangnya saja,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala DLH Bangkalan Hadari tetap enggan memberi keterangan terkait persoalan Penyegelan TPA, baik dihubungi melalui saluran telepon maupun via WhatsApp belum ada tanggapan. (zai/ah)