POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Bupati Bangkalan Serahkan Insentif kepada 8.921 Guru Ngaji dan Madin

POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron secara simbolis menyerahkan bantuan insentif dalam rangka penanganan Covid-19 kepada 8.921 guru ngaji dan madrasah diniyah (Madin), Kamis (15/10/2020).

Bantuan senilai Rp 200 ribu perbulan itu diberikan setiap tiga bulan. Kali ini diberikan secara langsung selama enam bulan terhitung dari April- September 2020 sebesar Rp 1.200.000.

Sebelumnya tercatat sekitar 9.342 penerima. Akan tetapi karena insentif termasuk dalam jaring pengaman sosial, maka data harus diselaraskan ke Dinas Sosial (Dinsos). Akhirnya sebanyak 421 penerima dicoret karena sudah terjaring di bantuan yang lain.

Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron mengatakan insentif kali ini merupakan seleksi dari seluruh guru madin sebanyak 24 ribu disebabkan adanya keterbatasan anggaran.

“Inipun kita seleksi karena keterbatasan anggaran. Dengan tim yang ada bekerja sama dengan dinas pendidikan (Disdik) maka seleksi terus kita lakukan,” katanya.

Ra Latif sapaan akrabnya berharap insentif tersebut bisa bermanfaat dan bisa meringankan beban kehidupan di masa pandemi Covid-19.

“Tetap semangat untuk mencerdaskan putra putri di pelosok desa dalam memberikan ajaran agama,” imbuhnya.

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini Ra Latif juga memberikan secara simbolis santunan kematian Rp 42 juta bagi empat penerima insentif yang terdaftar di BPJS Ketenaga Kerjaan.

“Berbesar hati dengan kesadaran diri ikut BPJS Ketenaga Kerjaan. Sehingga jika terjadi kecelakaan atau kematian ada jaminan santunan dari BPJS ketenaga kerja,” ujarnya.

Sementara itu, Kadisdik Bangkalan Bambang Budi Mustika menjelaskan, dicoretnya 421 penerima insentif karena masuk dalam jaring pengaman sosial yang lain.

“Awalnya 9.342 penerima, karena ini masuk ke jaring pengaman sosial maka data kami disandingkan ke Dinsos dan dicoret 421 ribu,” jelas Bambang. (Fathur)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer