POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan enggan menjawab tantangan dialog terbuka dari Dewan Energi Aspirasi Rakyat Jawa Timur (Jatim).
Dear Jatim bersedia mengungkapkan bukti adanya pemotongan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Bantuan Operasional Sekolah (BOS), hingga penarikan fee proyek fisik Dana Alokasi Khusus (DAK), sebagaimana permintaan Kadisdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini.
Sebelumnya, Jumat (10/08), Zaini sempat menantang para demonstrans untuk menunjukkan bukti pemotongan BOP, BOS, hingga bukti penarikan fee kepada sejumlah kontraktor proyek fisik DAK.
Dear Jatim yang geram akhirnya bersedia memberikan bukti dengan syarat, Zaini beserta instansinya siap berdialog di depan publik. “Kami siap menunjukkan bukti, asal lewat dialog terbuka,” terang Dear Jatim lewat pernyataan tertulisnya, Sabtu, (11/08).
Saat dihubungi via pesan whatsApp oleh Pojoksuramadu.com, Zaini hanya menulis pesan singkat “menurut saya sudah cukup”. Berkali dimintai keterangan menanggapi tantangan Dear Jatim, Zaini tak lagi merespon, meski akun whatsAppnya terpantau sedang aktif.
Sementara itu, Ketua Dear Jatim, Faisol, menilai jika pernyataan singkat zaini menandakan jika instansinya bersalah. pihaknya berjanji akan tetap mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
“(Itu) sudah kelihatan (kalau disdikbud) bersalah,” terang Faisol, menanggapi respon mantan Kabag Kesra itu.
Faisol bahkan menyebut jika saat ini pihak-pihak yang menjadi sayap tangan dari Disdikbud Pamekasan, khususnya mereka yang menjalankan program BOS, BOP, hingga pekerjaan DAK fisik reguler, sedang dalam keadaan panik.
“Intinya, yang saat ini menjadi sayap tangan dari dinas pendidikan dalam manjalankan program BOS, BOP dan pekerjaan DAK fisik pastinya sangat panik,” tutupnya. (Hasibuddin)