pojoksuramadu.com – Google resmi mengumumkan rencana investasi senilai 75 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.200 triliun pada tahun 2025. Dana jumbo ini akan difokuskan untuk memperkuat ekosistem kecerdasan buatan (AI) serta layanan komputasi awan (cloud) milik mereka. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Sundar Pichai, CEO Google dan induk perusahaannya, Alphabet, dalam konferensi Google Cloud Next 2025 yang digelar di Mandalay Bay, Las Vegas, Amerika Serikat, pada Rabu (8/4) waktu setempat.
“Untuk tahun 2025, kami menargetkan belanja modal sebesar 75 miliar dolar AS,” kata Pichai. Ia menambahkan bahwa investasi tersebut akan mencakup berbagai elemen penting dalam pengembangan teknologi AI, mulai dari infrastruktur hingga penguatan teknologi dasar untuk menghadapi era digital masa depan.
Salah satu area yang menjadi fokus ekspansi adalah Asia Tenggara, sebuah wilayah yang saat ini tengah memasuki fase percepatan digitalisasi. CEO Google Cloud, Thomas Kurian, menyampaikan bahwa perluasan infrastruktur cloud global Google sedang berlangsung di sejumlah negara termasuk Malaysia dan Thailand.
Baca juga : Google Release Fitur Baru “Video Real Time”Google Release Fitur Baru “Video Real Time”
“Melalui jaringan Cloud Wide Area Network (Cloud WAN) milik kami, perusahaan di seluruh dunia kini dapat terhubung dengan kecepatan tinggi dan latensi yang sangat rendah, khas jaringan Google,” ungkap Kurian. Teknologi ini diklaim mampu meningkatkan kinerja hingga 40 persen sekaligus menurunkan total biaya kepemilikan dengan persentase yang sama.
Meski Indonesia belum masuk dalam daftar negara tujuan awal ekspansi, para pengamat melihat peluang besar bagi Tanah Air. Letaknya yang strategis serta percepatan pembangunan infrastruktur digital nasional menjadikan Indonesia kandidat kuat untuk menjadi pusat pertumbuhan digital regional.
Dalam kesempatan yang sama, Google juga memperkenalkan sejumlah teknologi baru. Salah satunya adalah unit pemrosesan tensor (TPU) generasi terbaru yang diberi nama Ironwood. Perangkat ini dirancang untuk memberikan efisiensi maksimal dalam menangani proses komputasi AI, jaringan, dan penyimpanan data.
Tak hanya itu, Google turut memperkenalkan model AI mutakhir mereka, Gemini 2.5. Model ini hadir dalam dua varian: Gemini 2.5 Pro yang ditujukan untuk pemrograman kompleks dan Gemini 2.5 Flash yang dirancang untuk penggunaan harian dengan kecepatan tinggi.
“Inovasi ini membuat AI canggih menjadi lebih mudah diakses dan hemat biaya. Kini, para pengguna dapat menciptakan solusi berbasis AI yang tidak hanya menyelesaikan masalah rumit, tapi juga memahami konteks secara mendalam,” jelas Kurian.
Dengan langkah investasi strategis ini, Google menunjukkan komitmennya untuk menjadi pemain utama dalam revolusi digital global. Bagi Indonesia, ini bisa menjadi momentum penting untuk mendorong ekosistem digital dalam negeri, memperkuat daya saing startup lokal, serta memperluas penerapan AI di berbagai sektor industri.