POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Gubernur Jatim Minta Kepala SMA di Pamekasan Intens Tanamkan Akhlak

POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta Kepala SMA di Pamekasan bisa tetap intens tanamkan akhlak kepada para siswa.

Hal itu disampaikan Khofifah saat memberikan pembinaan kepada kepala sekolah SMA Swasta di Kantor Bakorwil Kabupaten Pamekasan, Selasa (18/1/2022) kemarin.

Menurutnya, sekolah yang bagus, bukan sekadar guru dan tenaga pendidiknya yang berkualitas. Tetapi juga siswanya memiliki akhlak, keseriusan dan semangat luar biasa untuk belajar sehingga hasilnya benar-benar dirasakan. Menurutnyadalam kondisi seperti sekarang ini, yang dibutuhkan bangsa dan negara, bahkan dunia, adalah ahlak. Pekerjaan rumah ini tidaklah sederhana karena para kepala sekolah punya tanggung jawab yang sama.

“Ilmu dengan akademik yang bagus tetap harus diikuti moral dan ahlak yang bagus pula. Karena mencari tauladan akan cukup susah,” terangnya.

Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) sampai saat ini gencar mengembangkan kurikulum vokasi di tingkat SMA, SMK dan SLB, untuk meningkatkan skill Sumber Daya Manusia (SDM).

“Untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang unggul, dibutuhkan target maksimal, tenaga pendidik yang kompetitif, serta jejaring internasional untuk keberlanjutan jenjang pendidikan siswa didik,” ujar Gubernur Jatim.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menjelaskan, dalam upaya peningkatan pendidikan SMA, SMK dan SLB, yang pertama adalah akademik, dan yang kedua adalah vokasi.”Yang sedang kita garap besar-besaran ini adalah vokasi. Kami meminta semua kepala sekolah SMA, baik negeri maupun swasta, ada kurikulum tambahan yaitu vokasi,” ucapnya.

Menurut Wahid, disaat teknologi digital seperti sekarang ini, siswa yang berkarya atau memproduksi sesuatu sesuai kompetensi keahliannya, bisa menjual jasa, produk, dan karyanya, sehingga mampu menghidupi diri sendiri. “Betapa bangganya kita, bila lulusan SMA, SMK, mampu menghidupi dirinya sendiri, bahkan mampu membiayai kuliahnya. Ini yang sedang kita garap,” terangnya.

Oleh karena itu, Wahid berharap, kerjasama antara sekolah-sekolah swasta yang jumlahnya jauh lebih banyak dari sekolah negeri terus terjalin dan selanjutnya dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. (Hasibuddin)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer