POJOKSURAMADU.COM, Surabaya – Kabar gembira bagi warga Surabaya dan sekitar. Bagaimana tidak, bila makan di Warung Ikhlas Berkah (WIB) pengunjung hanya membayar Rp 2 ribu. Warung yang berlokasi di Jalan Ngagel Wasana III No 38, Surabaya ini buka saat jam makan siang mulai pukul 11.00 WIB sampai habis.
Pembeli memasukkan uang Rp 2 ribu ke dalam kotak amal. Bukan membayar ke kasir seperti tempat makan pada umumnya. Ketika sudah buka, pemilik WIB, Rusdi mengajak pembeli berdoa bersama dan bersyukur.
Kemudian pembeli mengantre sesuai jarak untuk mengambil makanan, buah, dan minuman. Rata-rata orang yang datang dari kalangan menengah ke bawah. Bahkan mereka hampir setiap hari datang.
Rusdi mengatakan, WIB diinisiasi bersama dua sahabatnya. Ia dan sahabatnya mencoba menyediakan makan siang yang layak untuk orang-orang yang membutuhkan.
Kita menyediakan nasi makan siang dengan harga yang ekonomis dan menu spesial. Kalau dirupiahkan seharga Rp 15 ribu. Tapi kami menyediakan cukup Rp 2 ribu saja dengan menu lengkap sayur, buah, es teh,” kata Rusdi, Rabu (20/10/2021), seperti dikutip dari www.detik.com.
“Awalnya kita malah gratis, tapi kita masih belajar belum berani gratis, kita pilih Rp 2 ribu sambil mengedukasi sahabat-sahabat untuk sedekah, infaq Rp 2 ribu tapi dapat manfaat lebih,” tambahnya
Per hari, Warung Ikhlas Berkah bisa menghabiskan 125 porsi dalam waktu setengah jam saja. Selain di Ngagel, WIB juga memiliki cabang di Jalan MERR No 378.
Selain itu, pihaknya juga memberdayakan ibu-ibu warga sekitar untuk memasak lauk dan pauk. “Tiap Sabtu-Minggu kita sudah share menu untuk pekan depan. Kita menunya beda-beda, enak, bergizi dan bermanfaat,” ujarnya.
WIB juga bisa disebut sebagai aksi sosial masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Di mana banyak orang yang ekonominya menurun. Sehingga harus menghemat pengeluaran. Pihaknya juga di-support oleh warga sekitar dengan menyumbang bahan pokok dan lainnya.
Warga sini juga men-support, mulai beras, bahan pokok sembako, minyak, warga antusias memberikan donasi. Yang jadi donatur kita tidak melihat dari suku, ras, agama. Ke sini monggo, syaratnya makan di tempat, tidak dibawa pulang, biar guyub, kebersamaan,” pungkasnya.
Tempatnya tak luas. Agar tidak menimbulkan kerumunan saat makan, pembeli mencari tempat lain ketika warung penuh. Seperti di pinggir jalan, musala dan tempat lainnya.
Setelah selesai makan, warga membuang kertas minyak dan tulang ikan ke tempat sampah. Lalu, piring dan gelasnya dikembalikan ke warung. Sehingga tidak meninggalkan sampah di tempat makan maupun di area sekitar.
Warung Ikhlas Berkah buka pada Hari Senin-Kamis. Tiap hari, menu yang disediakan berbeda-beda.
Sumber : www.detik.com