POJOKSURAMADU.COM – Dalam upaya mendukung pemberdayaan dan modernisasi sektor pertanian pedesaan, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU 10 Kelompok 2 Universitas Diponegoro dengan Dosen Pembimbing Dra. Ana Irhandayaningsih, M.Si menghadirkan sejumlah program strategis dan edukatif di Dusun KebonKliwon, Desa Bergas Kidul. Berfokus pada partisipasi petani, keberlanjutan lingkungan, kedisiplinan kerja, dan pemanfaatan teknologi informasi, program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Kegiatan ini diadakan pada hari Jumat, 11 Juli 2025 dan diawali dengan sosialisasi layanan pengaduan dan aspirasi masyarakat tani melalui pengisian angket. Angket tersebut dibagikan kepada para petani sebagai sarana untuk menyampaikan keluhan, saran, serta kebutuhan yang belum terpenuhi. Aspirasi yang terkumpul menjadi bahan evaluasi dan rekomendasi bagi pemerintah desa untuk memperbaiki layanan dan program pertanian ke depan, sekaligus membuka ruang dialog yang konstruktif antara petani dan pengambil kebijakan desa.
Selanjutnya, Tim KKN IDBU 10 Kelompok 2 UNDIP juga memperkenalkan inovasi berbasis lingkungan melalui pembuatan dan edukasi desinfektan alami dari daun serai. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan biosekuriti pertanian dan peternakan dengan cara yang ramah lingkungan dan ekonomis. Daun serai dipilih karena mengandung senyawa antibakteri dan antijamur yang efektif untuk mencegah penyebaran penyakit, baik di lahan pertanian maupun di kandang ternak. Para petani dan peternak mengikuti pelatihan ini dengan antusias, karena metode yang diajarkan sangat praktis dan berbasis pada potensi lokal.
Tak berhenti di situ, penguatan kapasitas petani juga dilakukan melalui pengenalan konsep 5S: budaya kerja disiplin dari Jepang. Lima prinsip kerja tersebut—Seiri (ringkas), Seiton (rapi), Seiso (resik), Seiketsu (rawat), dan Shitsuke (rajin)—diterapkan dalam kegiatan bertani, mulai dari pengelolaan alat hingga pengaturan lahan. Pendekatan ini bertujuan membangun kebiasaan kerja yang lebih terstruktur, efisien, dan produktif. Hasilnya, banyak petani mulai merasakan manfaat dari pola kerja yang lebih tertib dan terorganisir, yang pada akhirnya mendukung peningkatan hasil panen dan efisiensi waktu kerja.
Sebagai bentuk dukungan terhadap perencanaan berbasis data, Tim KKN juga melaksanakan program pemetaan dan visualisasi statistik pertanian. Data-data seperti jenis komoditas, luas lahan, produktivitas panen, serta distribusi lahan pertanian dikumpulkan dan divisualisasikan dalam bentuk grafik serta peta digital yang mudah dipahami. Informasi ini tidak hanya berguna bagi pemerintah desa dalam menyusun kebijakan, tetapi juga menjadi alat promosi potensi desa kepada pihak luar yang ingin menjalin kerja sama di sektor pertanian.
Melalui rangkaian program ini, Dusun KebonKliwon menunjukkan bahwa kemajuan pertanian bukan hanya soal teknologi tinggi, tetapi juga tentang keterlibatan masyarakat, pelestarian alam, disiplin kerja, dan pengelolaan data yang baik. Kolaborasi antara mahasiswa, petani, dan pemerintah desa menjadi fondasi kuat untuk membangun pertanian desa yang lebih mandiri, sehat, dan berdaya saing.